Sabtu, 19 Oktober 2019

GoMassage Biar Tetap Tangguh

GoMassage Biar Tetap Tangguh

Gimana rasanya hidup di Jakarta?
Meski belum sepenuhnya menetap di Jakarta, adalah beberapa kali tinggal selama beberapa minggu di kota metropolitan ini untuk kerjaan atau workshop. Pernah ngerasain naik KRL bolak balik dari Tebet ke Cikini selama seminggu. Huhuhu kepepet-pepet dong di kereta meski sudah berusaha ambil waktu yang sekiranya sudah berkurang kepadatan manusianya.

Menempuh perjalanan dari gedung Tempo di Palmerah (untuk workshop jurnalisme investigasi) ke  hotel di Tanah Abang bolak balik selama dua minggu juga pernah, pagi sore pagi sore. Kalau ini aku memanfaatkan gojek.  Karena cepat, anti macet, dan murah. Asli.

Bantuan Gojek untuk memudahkan dan melayani customernya, ternyata terus ditambah. Antara lain dengan GoMassage yang merupakan bagian dari Go Life.

Badan capek, pegal-pegal padahal masih harus menyelesaikan banyak pekerjaan dan kegiatan di hari-hari selanjutnya membutuhkan obat. Ya GoMassage ini yang bisa jadi andalan agar bisa tetap tangguh melanjutkan perjalanan dan menghadapi tantangan.



Mudah cara pemesanannya. Kayak kita pesan gojek atau gocar gitu. Tapi ini kita pakai aplikasi golife ya, jadi harus download go life dulu di play store, buat akun go life. Tinggal memasukkan alamat. Lalu pencet pilihan yang kita mau.


Kalau mau pijat, kita pijit GoMassage. (eh berima lho kalimatnya haha)

Apakah mau pakai jasa body massage (pijat badan) ataukah mau beauty massage (pijat kecantikan) ataukah pijat  refleksi.

Aku pilih pijat badan, dan memilih layanan satu jam. Jadi kita bisa memesan waktu sesuai kebutuhan atau pun kemampuan bayar kita hehe.

Karena aku wanita, maka pilih pemijat wanita dong ya. Baru saja aku menunggu beberapa waktu, eh sudah langsung nyanthol tuh masuk nama pemijatnya. Setelah beberapa kali percakapan pendek di inbox chat aplikasinya, aku tinggal duduk menanti kedatangan si mbak pemijat yang sudah ada fotonya di apps GoMassage ini.

Sambil nungguin mbak pemijat, aku mengunggah foto-foto acara yang barusan aku ikuti buat ngasih makan alias nge-feed instagram.
Pas si mbak pemijat datang tanpa ba bi bu, langsung deh memapankan diri di pembaringan dan si mbak-nya dengan tangan terampilnya memberikan pijatan-pijatan yang lumayan kuat. Cukup lah buat mengembalikan kelenturan setelah otot-otot tubuh menegang selama melakukan banyak aktifitas.

Oh ya, krim dan minyak zaitunnya diramu dan dicampur oleh si mbak pemijat. Dia bawa sendiri kok, jadi kita praktis tidak perlu menyiapkan apa-apa. All in.

Sambil dipijat, sesekali membalas komen di insta stories ataupun feed sosmed. Tapi begitu pijatannya makin membuat melayang karena enak, lama-lama gadget juga diletakkan dengan sukarela.

Si mbak pemijat juga sopan sekali. Suka nawarin alias minta ijin dulu kalau mau memijat bagian-bagian tubuh kita. Padahal kalau nggak nanya juga kita pasti persilakan yak an. Pokoknya yang bikin enak dan kembali segar gimana caranya, gitu lah.

Tapi benar juga kupikir pas dia nanya: mbak, bagian depannya mau dipijit juga nggak?
Aku berpikir sebentar, dan kuputuskan untuk tidak usah memijit badan bagian depan. Takut geli. He he he.

Jadi lanjut memijit bagian lain sesuai dengan yang kita inginkan. Kalau mau minta kerik, bisa juga. Hanya saja kalau pijat syaraf atau refleksi memang bukan bagiannya, sehingga si mbak pemijat meminta maaf kalau hanya bisa melakukan sesuai tugasnya saja. Memang begitu SOP-nya mungkin.

Yang jelas, on time beneran satu jam sesuai pesanan, karena dia pakai timer untuk menghitungnya. Makasih ya mbak.







Label: ,

Rabu, 31 Juli 2019

Liputan Aman dengan Insto Dry Eyes

Liputan Aman dengan Insto Dry Eyes


Menjadi bagian dari kru media dan majalah tuh seru seru sedih. Serunya kalau liputan dan tulisan bisa diselesaikan dengan tepat waktu serta bisa diterima baik oleh pembaca, apalagi kalau mendapat tanggapan antusiasme yang heboh.
Sedihnya kalau musti mengejar deadline di tengah tugas-tugas lainnya baik sebagai pelajar ataupun anak manis yang musti menyenangkan orang tua.
Sedih banget tuh kalau misalnya harus liputan di tengah siang hari bolong musim panas alias kemarau demi mendapatkan konten buat majalah dan media yang sudah kita komitmenkan.
Sudah lah panas sekali terik mataharinya. Gerah pula hawanya. Dan cuacanya juga bikin demam karena musim panca roba peralihan panas ke dingin atau dingin ke panas. Ditambah pula dengan polusi udara oleh debu, asap kendaraan dan lain-lain residu yang semakin membuat tak nyaman suasana.
Kadang karena saking panas dan keringnya, mata kita pun tak luput dari imbasnya. Rasanya mata tuh kering dan akhirnya sakit. Sudah berkali-kali mengkerjap kerjapkan mata juga tapi tak berkurang rasa sakitnya.
“Kamu kenapa, Ris?”
“Mataku sakit banget nih,” Risma mengucek ucek matanya. Dia sejenak memandang langit seolah dengan begitu akan ada perubahan.
“Jangan malah kamu ucek lah. Ntar tambah sakit lho,” Dewi memperingatkan sahabatnya.
“Aku pulang ya,” mulai putus asa Risma hendak beranjak pergi.
“Lhoh gimana sih. Kan liputan kita belum selesai nih Kan  arak-arakan prajurit patang puluhannya belum selesai,” Dewi menarik lengan Risma, menahannya untuk tidak jadi pergi.
Yang sebenarnya, dirinya sendiri juga lumayan capek. Semalaman mereka meliput arak-arakan tumpeng songo dari arah pendopo kabupaten ke arah masjid Agung Demak. Berdesak-desakan dengan banyak warga yang berebut tumpeng dari Sembilan tumpeng tersebut.
Siang sebelumnya mereka sudah jalan ke arena tempat Grebeg Besar di Tembiring. Dulu tempatnya di alun-alun depan Masjid Agung persis. Tapi sejak beberapa tahun terakhir lokasinya jadi lebih jauh sehingga mereka harus ekstra energy untuk ke sana.
Di hari-hari menjelang Idul Adha begini, warga makin banyak yang memadati Grebeg Besar sehingga makin penatlah tubuh ketika liputan seperti itu.
Pagi ini mereka ke Grebeg Besar lagi melanjutkan beberapa pengambilan gambar dan makin siang makin kering dan panas.
Kemudian mereka mengikuti arak-arakan Prajurit Patang Puluhan dari arah masjid Agung ke Masjid Kadilangu. Dengan panas dan kering yang makin menjadi-jadi. 







“Mataku masih sakit,” keluh Risma menyerah.
“Wan!” Dewi meneriaki salah seorang kawan yang lewat.
“Kamu biasanya membawa banyak obat di kantong ajaibmu kan?” cegat Dewi sembari menarik Awan mendekat ke arah Risma yang menunduk sambil memejamkan matanya.
“Mata Risma kenapa?” Awan yang peka dan cepat tanggap langsung memeriksa mata Risma, kawan akrabnya juga selain Dewi dan kru majalah mereka lainnya.
“Nih pakai Insto Dry Eyes,” Awan mengambilkan obat dari dalam tasnya.
 “Insto dry eyes bisa membantu  mengurangi pegal di mata, sebab berfungsi seperti air mata buatan,” imbuhnya.
Insto dry eyes  mengandung bahan aktif yang dapat mengatasi kekeringan pada mata dan dapat digunakan sebagai pelumas pada mata. Selain itu juga memiliki bahan aktif yang dapat membunuh bakteri. Obat tetes mata ini tersedia dalam ukuran  7.5 ml. Mata Kering, Mata Sepet, Mata Pegel, Mata Perih, Mata Lelah merupakan gejala mata kering. Solusi pegal, sepet dan perih  pada mata tentu saja Insto Dry Eyes

“Alhamduillah. Makasih ya,” Risma sudah tersenyum sekarang dan bisa melanjutkan liputannya hari ini.


Label: , , , , , , , , , ,

Senin, 30 April 2018

Glam Singapore Yang Mengundang


Glam Singapore Yang Mengundang









Meskipun sudah pernah ke Singapura dua tahun lalu, tapi tetap saja masih ada keinginan untuk bias liburan lagi ke sana. Apalagi masih banyak obyek wisata yang belum sempat dikunjungi waktu itu. Salah satunya adalah Glam Singapore alias kampung melayunya yang bisa kita kenali dengan dinding-dinding bangunannya yang penuh graffiti menarik.
Yang jadi kendala seperti biasa adalah masalah biaya. Hehe. Emak-emak gini nih mikirnya gimana supaya dapat tiket dan akomodasi yang murah. Eh untung lho ternyata sekarang JD.id punya layanan JD Flight dan juga JD Hotel. Sehingga kita bisa dengan mudah pesan tiket pesawat dan tentunya dapat tiket pesawat murah.
JD sudah sering kita lihat iklannya di televisi itu lho, toko online yang menjual handphone maupun aneka produk lainnya.
Aku lalu mencoba membuka web JD Flight-nya untuk pesan tiket pesawat. Ternyata ada banyak promo di sini. Kebetulan aku sudah jadi member JD sejak lama, sudah punya akun di situ maksudnya. Jadi pas begitu klik, dapat kupon sekian puluh ribu untuk pembelian apapun di JD.
Untuk pemesanan tiket pesawat, kita tinggal buka flight.jd.id dan memasukkan tujuan terbang yang kita inginkan. Jadi aku masukkan kota Semarang sebagai titik pemberangkatan dan Singapura sebagai destinasinya.  Kita bisa memilih membeli tiket sekali jalan atau  pulang pergi sekalian. Kumasukkan tanggal pemberangkatan dan kepulangan.
Kita bisa memilih tiket kelas economi, premium economy atau business, sesuai  dengan kebutuhan atau kemampuan kita.
JD Flight ini  ternyata bekerjasama dengan Traveloka. Jadi  harganya pun sama dengan yang ada di Traveloka. Bedanya kalua belanja di JD, berarti kita bisa sekaligus belanja produk lainnya yak an. Pemesanan tiket pesawat yang kita  lakukan  di JD Flight terjamin keamanannya. Semua orang tahu kredibilitas  kedua  perusahaan online besar ini.
Traveloka bahkan  terkenal sebagai situs web yang memiliki konsumen tiket terbesar di Indonesia yak an. . Kehadiran mesin Traveloka di situs JD.ID itu tentu menjadikan proses pemesanan tiket. Dengan kehadiran fitur JD Flight untuk penjualan tiket pesawat ini menjadikan JD ID menjadi salah satu online store yang sangat lengkap.
Segera setelah kota dan tanggal kita masukkan, sederet pilihan harga tiket berikut maskapai penerbangan dan jadual transit tertera di layar kita. Tinggal pilih deh. Gampang kan. Dan ada garansi pengembalian, yang ketentuan-ketentuannya bisa dibaca jelas dalam JD Flight.
Setelah memilih tiket pesawat yang paling murah dan jadual yang memungkinkan, akhirnya tampil biaya yang harus kita bayarkan dan ke mana harus mentransfer. Wohooo… Glam Singapore, I am coming. Siap berfoto dengan latar-latar cantik di sana dan mengunggahnya di Instagram. Hahay… dan tentu saja menikmati suasana artistic serta ambiens penuh seni di Kawasan yang eksotis ini.
Kamu mau juga kan?
Pesan tiket di JD Flight bikin liburan impianmu jadi kenyataan









Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Indonesia Corners dan JD.ID. Artikel ditulis berdasarkan pengalaman dan opini pribadi.

Label: , , , , , ,