Andy F Noya memegang buku Berjalan Menembus Batas dalam episode MAN JADDA WAJADA, KICK ANDY SHOW MetroTV.
Buku ini dibagikan untuk audience di studio. Juga dibagikan untuk yang mengikuti kuis buku gratis yang diadakan Kick Andy di webnya.
**
Tentang Buku Berjalan Menembus Batas yang ditulis Dian Nafi bersama Ahmad Fuady dkk
Keterbatasan, baik fisik, materi, maupun lingkungan terkadang menjadi dalih untuk tidak dapat meraih impian. Padahal, man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil! Kesungguhan menumbuhkan harapan, sikap positif, dan memperbesar peluang berhasil bagi yang melakukannya.
Cerita-cerita inspiratif dalam buku ini membuktikan kebenaran pepatah Arab tersebut. Kekurangan menjadi suatu kekuatan, dan keterbatasan bukanlah halangan dalam meraih keberhasilan. Ditulis langsung dari pengalaman nyata para tokoh, buku ini menularkan ruh penuh semangat untuk bangkit menembus batas.
Ayo, tularkan semangat berusaha dan berjuang semaksimal mungkin. Bahkan langit kini tak lagi menjadi batas.
PETITAH Perjalanan Menuju Awal ramadhanan Penulis: a[rt]gus faizal Penerbit: Hasfa Publisher HADIR DI TB GRAMEDIA
bisa dibeli online. Rp 15rb, bebas ongkir. silakan inbox @Hasfa Publisher/ Hasfa Publisher Dua utk pemesanan atau sms 081914032201
Ramadlan memang harus berakhir dengan Lebaran. Namun ramadhanan tidak boleh selesai di batas lebaran. Justru dengan datangnya Lebaran perjalanannya baru saja dimulai dan itu tidak pernah tahu sampai dimana akhirnya. Lebaran 1432H memang sudah berakhir, dan berakhir dengan ketentuan penetapan waktu yang bercabang. Padahal mungkin Tuhan tidak ambil pusing kapan tibanya Lebaran. Bisa saja Tuhan lebih peduli bagaimana umat bersatu dalam berlebaran. Sehingga menjadi sebuah konser akbar beserta semesta raya alam. Bahkan mungkin Tuhan lebih tertarik, bagaimana Ramadhan diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari setelah berlebaran.
Buku ini inginnya menjadi sebuah ramadhanan yang sempit dituliskan. Tidak ingin menjadi sebuah kenangan, karena akan menjadi Flamboyan yang disemboyankan. Tetapi ingin menjadi sebilah pedang, karena sebilah pedang tidak dibuat dengan belaian lembut, tapi oleh tempaan palu dan api. Karena hidup adalah perjuangan, bagi setiap ksatria.
Judul : Segitiga Penulis : Dian Nafi & Nessa Kartika Penerbit : Hasfa Publishing Terbit : Mei 2012 Halaman : vi + 120 halaman
Sudah menjadi sifat manusia bahwa dia akan
melakukan apapun demi kepuasan dirinya sendiri. Tak peduli apakah keinginan itu
merugikan orang lain atau tidak. Untuk itu, tak heran rasanya jika semakin hari
semakin banyak kita temukan tangan-tangan jahil yang memanfaatkan kekuasaannya
untuk mendapatkan keuntungan. Yang dirugikan, justru orang-orang awam yang tak
mengerti sama sekali. Sebut saja korupsi, misalnya.
Seperti yang dikisahkan dalam novel duet ini,
bahwa kekuasaan mampu membungkam mulut siapa saja, termasuk anggota-anggota LSM
yang seharusnya bisa mewakili aspirasi masyarakat. Yang benar menjadi salah,
yang salah pun terkesan dibenarkan. Berbagai negosiasi dan ‘main belakang’
selalu menjadi cara kerjanya.
Novel yang berbau permainan politik ini tidak
terkesan kaku karena di dalamnya terselip kisah-kisah cinta yang bahkan bisa
dikata mendominasi bagian dari novel duet ini. Segitiga, lebih tepatnya saya
pribadi menyebutnya segitiga cinta. Ada tiga titik terhubung yang mencoba untuk
meraih satu tujuan, yaitu cinta. Cinta antara Nuning, Ryan, dan Faisal. Meski
pada akhirnya cinta pula yang membuat Nuning mengambil keputusan terbesar dalam
hidupnya untuk membatalkan pernikahan demi kembali pada cinta yang dia rasakan
lebih pantas untuk dimiliki.
Novel karya Dian Nafi dan Nessa Kartika ini juga
kental dalam penyajian setting dan tokoh-tokohnya. Pembaca akan digiring
memasuki kawasan Yogyakarta yang memang sengaja diciptakan sebagai setting
utama.
Cover depan yang fresh dengan color orange
sangat menarik siapa saja untuk memiliki novel ini. Ditambah dengan ilustrasi
yang keren tapi tidak terkesan glamour membuat novel ini terlihat elegan.
Namun di novel ini juga banyak ditemukan
paragraf yang mengandung kalimat-kalimat kiasan yang membuat pembaca harus
berpikir ulang untuk mencernanya. Apalagi ditambah dengan loncatan plot yang
kadang terasa sangat cepat.
Selebihnya, Anda perlu memiliki novel ini
segera. Ada pesan-pesan moral yang ingin dituturkan oleh kedua penulis tanpa
bermaksud menggurui. Bahwasanya hukum di negara kita ternyata masih terlalu
kerdil untuk mengatasi seorang koruptor, bahkan seorang pengusaha kaya yang
dikelilingi oleh antek-anteknya.
Mayasmara sebuah novel yang dihadirkan untuk menyadarkan kita tentang
dunia maya yang tak hanya maya. Di era sekarang, situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Yahoo Massagger dan
lain-lain telah menjadi bagian dari kehidupan insan diseluruh pelosok dunia,
terutama remaja yang tengah sibuk menelusuri dan mengeksplorasi jati diri. Pada dunia maya kita bisa mencetak pribadi
sekehendak kita, misalnya pada dunia nyata kita hanya seorang biasa dan masih
awam dengan agama. Namun dalam maya kita bisa create diri kita menjadi jiwa yang agamis dipikiran orang. Cukup
dengan mengupdate status atau mentweet dengan kata-kata bijak dan
religius. Terkadang penuh dengan rekayasa dan kemunafikan.
Sama halnya dengan cerita yang
diangkat oleh A(Rt)Gus Faizal dan DianNafi kisah ini berawal ketika seorang
gadis bernama lengkap Mayana Astari putri sulung dari tiga bersaudara keluarga
terhormat. Ia terpesona pada seorang lelaki yang sama sekali tak dikenalnya di
dunia nyata, bernama Nero. Mayana belum pernah bertemu Nero, anehnya Mayana
bukan terpesona oleh keadaan fisik, harta atau tahta seorang Nero seperti
kebanyakan wanita lainnya yang menempatkan bibit,
bebet, dan bobot sebagai prioritas bahkan hal yang wajib dijadikan patokan
dalam mencintai seseorang. Mayana malah terpesona dan bahkan berlanjut
mencintai Nero hanya karena catatan- catatan Nero yang dipublish di account facebook
nya, padahal catatan itu bukan rayuan, bukan puisi, bukan pula novel picisan,
melainkan hanya catatan mengenai sesuatu yang sederhana. Entahlah membaca
setiap catatan itu membuat Mayana tenang, merasakan kedamaian. Cinta tetaplah
cinta tak ada yang tahu cinta itu telah jatuh dari jiwa Maya pada kemayaan
seorang Nero.
Mayasmara adalah sebuah
novel tentang realita kehidupan masa kini yang inspiratif. Mayana Astari adalah
seorang gadis yang memiliki aspirasi sendiri terhadap kebebasan memilih suatu
keputusan,dan merupakan putri pertama dari tiga bersaudara. Mayana gadis
penurut yang tumbuh dalam kepatuhan budaya Timur yang telah dididik dan bergaul
dalam kancah global,inilah yang patut di contoh dalam kehidupan Mayana. Sebagai
penerus keluarga, ia telah menjadi begitu patuh pada hampir semua ketentuan
keluarga yang tak boleh disanggah. setelah dewasa, Mayana pun dijodohkan oleh
keluarganya. Ia tidak menolak sama sekali .
Ketika hari pernikahannya semakin
dekat, Mayana tersangkut pergaulan media dunia maya, yang beberapa bulan ini
menjadi bagian kehidupan pribadi dan sosialnya. Seseorang yang berhubungan
dengannya di dunia maya ini seolah memberikan energi baru dan suatu gejolak
dalam diri Mayana,suatu asa yang setiap insan berhak merasakan dan
mendapatkannya tetapi sebagian dari diri Mayana menolak.Mayana menghadapi
dilema,dan akhirnya ia menghancurkan tembok yang selama ini telah mengatur asa
bebas dalam dirinya.
Makna yang terkandung dalam cerita
Mayana ini bagus ,dan dikemas dengan sentuhan sastra dan bahasa yang global dan
edukatif sehingga menambah wawasan bagi pembacanya.kesesuaian cerita antar
bagiannya dan tema pada setiap sub judul ,juga amat jenius sehingga orang akan
dibawa rasa penasaran untuk menyelesaikan bacaannya ini.Namun karena pengemasan
desain cover yang agak monoton dan kurang adanya sentuhan warna novel ini kurang
menarik lebih banyak lagi pembaca untuk membelinya,dan juga bahasa yang
disuguhkan memang edukatif dan menambah wawasan bagi para penikmat sastra
,namun bagi pembaca yang awam atau remaja pengemasan bahasanya kurang
sederhana.
Betapa rumit, tapi ia harus terus
menapak langkah menuju batas yang tak berbatas, menembus labirin diri yang baru
dimulai. Absurditas dunia maya, menyata dalam diri seorang Mayana. Absurditas
cinta menjadi maya dalam kehidupan Mayana. Atau cinta menjadi realita dalam
dunia Mayana. Di manakah realitas cinta Mayana ?
Mayana harus menikah..Mayana harus
memilih..Apakah cinta bisa dipelajari ? Benarkah jodoh itu bukan karena cinta
tapi karena takdir ?
Sebuah karya yang unik, selain karena ditulis oleh dua orang yang
menjalin komunikasi melalui dunia maya, isinya pun sarat dengan keunikan,
dimulai dengan penamaan bab-babnya yang kental dengan dunia maya, juga cara
penceritaannya. Kita dibawa melompat-lompat dari realita kehidupan sang tokoh
menuju ke dalam diri si tokoh, semua angan-angan, perenungan, dan suara hati.
Mayasmara dengan cerdas membidik segmen pembaca para peselancar di jejaring sosial dengan penggunaan kata yang lazim
digunakan dalam aktivitas berkoneksi, patut diberikan acungan jempol bahwa
Mayasmara boleh disebut sukses dalam menautkan kata-kata tersebut menjadi
sebuah sub judul (Bab) dalam novel sehingga terdapat korelasi antar sub judul
dengan paparan kisah.
Novel apik ini mengajak kita untuk menikmati setiap gigitan diksi,
mengunyah setiap kiasan yang bertebaran, secuil demi secuil secara perlahan,
menyecap dan meresapkan semua rasa yang ditawarkan. Pemilihan kertas dan cover
buku yang cantik menjadi daya tarik tersendiri. Dari sisi layout, tulisan
dengan double spasi, dan paragraph yang dibuat tanpa menjorok membuat mata
terasa segar.
Inilah karya ‘kebaruan’ yang menarik. Penulis bisa menyisipkan cinta
padaNya yang begitu kental, spiritualitas yang dikemas dengan sangat manis, dan
satu lagi inilah karya yang penuh hikmah, tentang kesadaran penuh atas tanggung
jawab suatu keputusan, tentang restu orang tua yang begitu penting dan jadi
syarat utama dalam menikah.juga tentang kekuasaan Allah yang menguatkan dan
memampukan. Penulis dengan piawai mengangkat tema yang update sehingga pembaca penasaran seperti apa yang namanya Cyberlove itu, kemudian banyak yang
mengandung nilai-nilai terutama nilai agama. Penulis tak tanggung-tanggung
menyajikan dua rukun islam sekaligus. Pertama puasa pada bulan ramadhan dengan
keangungannya mampu membuat pembaca merindukan keberkahan bulan penuh hikmah
itu. Kedua, ibadah haji deskripsi yang apik mampu menghipnotis pembaca
seolah-olah ikut merasakan tengah membaca di kerumunan orang berthawaf.
Banyak kejutan indah yang bisa diperoleh saat membacanya. Kata-kata yang
bagai cahaya menembus kepala dan hati, serta quote istimewa yang begitu banyak
berserak di dalamnya untuk dipungut demi menyegarkan kehidupan. Hmm, dan akhirnya
menutup novel ini dengan tersenyum penuh semangat ‘kebaruan’. –Mencintaimu
karenaMu, ya Allah-
(Novel Mayasmara ada di toko buku daerah
Jawa Tengah dan Yogya, Togamas Semarang dan Yogya. Atau bisa dibeli online
melalui sms 081914032201