Rabu, 06 November 2019

Move On Setelah Patah Hati

Move On Setelah Patah Hati



Ketika gadis pujaan hati menolak lamarannya dengan alasan keluarga si cewek merasa keberatan sebab mereka tidak selevel, Raho merasa berantakan. Penantiannya selama bertahun-tahun sebab memuja gadis itu sejak masih duduk di bangku SMP ternyata berujung kekecewaan dan sedih. Apalagi dirinya merasa semakin down saat di depan umum gadis itu acuh kepadanya, mengabaikan dan bahkan terang-terangan menolak saat ada teman lain yang menggoda mereka sebenarnya bisa menjadi pasangan serasi. Raho sampai jatuh dari motor sepulang dari insiden itu.


Jiwa Raho makin hancur saat gadis idamannya itu menikah dengan orang lain. Yang kabarnya dari perjodohan yang diatur pihak keluarga. Yang Raho tak habis pikir, gadis itu justru meminta tolong padanya untuk membagikan undangan pernikahan itu. Seolah-olah perasaan Raho tak ada arti apapun baginya. Di hari pernikahannya, Raho datang dengan hati yang tak terkatakan porak porandanya.


Butuh waktu lama, bertahun-tahun bagi Raho untuk bangkit dari keterpurukannya. Untunglah ada bapak, ibu, kakak-kakak, adik dan teman-teman Raho yang menjadi tempatnya bersandar. Dulu biasanya Raho tak pernah punya waktu untuk duduk berbincang dengan saudaranya, kini dia merasakannya sebagai salah satu media untuk menganulir kesedihannya. Bapak ibunya yang pengertian banyak memberikan bekal motivasi dan penyemangat. Meski mereka tak pernah membahas kepatahhatiannya, Raho dalam hati mengakui bahwa yang dulu ibunya katakan itu benar adanya. Sebuah wejangan, nasihat agar Raho tidak terlalu berharap muluk-muluk, agar dia memilih gadis yang sama levelnya saja dst.


Menyibukkan diri dalam pekerjaan, berkonsentrasi dan fokus menjadikan Raho sebagai orang yang berprestasi dan diperhitungkan dalam dunia kerjanya. Raho juga bergaul dengan lebih banyak teman, selain menghubungi banyak teman yang terdahulu. Jalan-jalan dengan mereka untuk mengurangi siksa batinnya. Raho juga kuliah lagi untuk menunjang karirnya dan juga membunuh waktu. Kesemuanya menjadi beberaa jalan yang Raho tempuh.


Beberapa kali perempuan lain mencoba mendekatinya karena memang dia cerdas, baik dan tampan, tetapi Raho masih tak bergeming. Tak ada yang bisa menggantikan posisi gadis itu dalam hatinya. Saat bayangan gadis itu masih terus ada di pelupuk matanya, dan mengganggu jiwanya, Raho memutuskan untuk membunuhnya. Dia menembak mati gadis idamannya itu dalam bayangannya, dalam benak dan pikirannya. Sekarang gadis itu sudah tiada dalam dunianya, tak bisa dia harapkan lagi untuk dimiliki.


Setelah beberapa waktu berlalu, meski belum sepenuhnya sembuh dan lupa (dan yang sebenarnya memang tak pernah hilang dari hatinya) akhirnya Raho melangkah dan menerima perempuan lain. Dia menikah dan meninggalkan Indonesia untuk beberapa tahun. Hingga anak pertamanya lahir di luar negeri dan dia mulai menghadapi hidup baru bersama keluarganya.



TENTANG BUKU HOW TO RESET YOUR LIFE

Ada masa di mana kita merasa sangat berantakan dan membayangkan seandainya semua ini bisa di-undo, dibatalkan. Atau andai saja hidup kita bisa di-reset, diulang lagi, sehingga yang berantakan itu jadi rapi, we start from zero. Kita mulai lagi dari nol.

Mungkin nggak ya?

Buku HOW TO RESET YOUR LIFE ini menjelaskan tentang proses membangun ulang bangunan hidup Anda, secara baik dan damai.


Dapatkan buku HOW TO RESET YOUR LIFE di toko buku Gramedia dan toko buku online. 


EVENT RESET YOUR LIFE TERDEKAT
NOVEMBER 22, 2019
09.00-12.00 WIB
HTM: Rp 300.000

Hotel Amaris Pancoran Jakarta Selatan





TENTANG RESET COACHING


Kehidupan tidak akan maju jika tidak mau membuat perubahan atau menata ulang. Hidup diibaratkan seperti rumah dan komputer. Apa yang terjadi jika rumah dan komputer tidak pernah di atur ulang? Tentunya keadaan rumah akan kacau dan komputer akan menjadi sangat lambat. Begitupun dengan hidup. Kita perlu melakukan Atur Ulang agar hidup mempunyai arah tujuan dengan jelas. Oleh karena itu, dalam pelatihan ini akan membahas masalah yang ada diatas yaitu bagaimana menata ulang kehidupan yang amburadul menjadi lebih baik. Dalam konteks baik sebagai pribadi maupun sebagai bagian dari semesta yang lebih luas.  Melalui Workshop ini, Anda akan dapat memindai permasalahan Anda, meredefinisi diri, dan menata kembali aspek-aspek kehidupan Anda seperti karir, asmara, dan kehidupan.

Workshop ini sesuai untuk Anda yang ingin mengatur ulang hidup Anda. Bagi Anda yang sedang memiliki masalah asmara, karir, bisnis, hubungan, kehidupan; Anda disarankan untuk mengikuti workshop ini. Materi yang akan Anda pelajari dalam Workshop ini adalah:
1. Memindai Akar Masalah Diri Anda
2. Menjelaskan dan menggambarkan ulang diri Anda
3. Langkah dan Tips menata kembali kehidupan

Daftar Sekarang. Langsung klik  http://bit.ly/resetcoachjak

**



Label: , , , , , , , , , , , , ,

Sabtu, 04 Juli 2015

Malaikat Bertopeng

Malaikat Bertopeng

Dia mungkin tidak ingin keikhlasannya akan tercampur dengan pujian dan sanjungan yang bisa melenakan. Sehingga dia lebih senang bersembunyi dari khalayak ramai. Dan aku memegang janjiku untuk tidak mempopulerkannya di depan umum. Tak banyak orang yang tahu bahwa dialah yang sesungguhnya berdiri di belakang aku saat diriku hendak jatuh dan terkulai saat itu. Berada di antara kehidupan yang tak jelas dan kematian yang tak pantas.

Sesungguhnya Tuhan ada di balik ini semua. Jika dia di belakangku, maka Tuhan ada di belakangnya. Itulah yang senantiasa dia dengung-dengungkan. Apalah aku ini, katanya. Aku bukan siapa-siapa. Aku sedang beruntung saja menjadi kepanjangan Tuhan. Jadi di dalam pemikirannya, dia diutus Tuhan untuk menyelamatkanku yang tengah berada di dalam keputusasaan kala itu.
Saat aku berada di persimpangan antara melanjutkan karir yang sesuai dengan background pendidikanku, ataukah mengerjakan sesuatu baru yang lebih sesuai dengan passionku, dia bicara. Dan sudah dapat ditebak. Aku mengikuti anjurannya. Meski seringkali dia bilang bahwa semuanya terserah aku.
Jadilah hari-hari kami makin saling kait mengkait. Ketergantungan yang bernama apa saja. Teman, sahabat, ayah, kakak, partner kerja, juga lawan diskusi. Dan akhirnya rekan duet dalam menulis. Termasuk saat menulis dan menyelesaikan novel pertamaku.
Alhamdulillah. Kemudian buku-buku antologiku lahir. Sehingga tak terasa puluhan buah buku antologiku terbit di berbagai penerbit. Kesuksesan kecil yang kita dapatkan senyata-nyatanya mendorong kita menemukan kesuksesan-kesuksesan berikutnya.Seiring dengan itu, novel pertamaku selesai setelah hampir lima bulan mengerjakannya duet dengannya.  Dia banyak memacuku untuk terus bersemangat meski aku seakan berada di dalam menara gading dan rumah salju. Karena kebekuan komunikasi terutama antara aku dan ibu.
Untungnya dunia maya membebaskan kita bergerak ke mana saja, berhubungan dengan siapa saja dan akhirnya meluaskan apa saja. Termasuk pertemuanku dengan partner menulis sekaligus mentorku ini.  Kami menulis novel Mayasmara bersama. Sebuah novel kebaruan karena konsepnya tak biasa, unik dan berbeda baik dari sudut konsep, ide cerita dan penceritaan. Menulis novel ini banyak menggali kemampuan menulisku.
“Kamu harus menjadi sesuatu. Untuk anak-anakmu,” dia  terus menerus menghembuskan udara keberanian.
“Kamu punya potensi. Kamu punya visi. Dan kamu punya tugas. Ayo kamu bisa, ” begitu terus dia mencecar telingaku dengan lecutan-lecutan. Seorang sahabat dengan ketulusan memang bisa membangkitkan tidur kita, menciptakan mimpi-mimpi baru dan membuat kita terjaga. Lalu meniti tangga kesuksesan dengan dukungan tanpa syarat.
Sehingga setelah istikhoroh, aku mengambil loncatan yang tak pernah kukira sebelumnya meski jauh di masa lalu impian ini pernah ada dalam memoriku. Aku menerbitkan novelku sendiri. Langkah berani yang diambil seorang ibu muda dengan dua anak yang masih suka merajuk. Semua dikerjakan dari balik laptop di dalam kamar. Senang sekali rasanya akhirnya create something tanpa harus meninggalkan anak-anakku. 
Dan di sinilah aku. Dan dia sesungguhnya tak pernah pergi. Dia seolah bayang-bayang yang senantiasa ada, menjaga dan mengawasiku, selalu siap di sisiku kapan saja aku membutuhkannya. Belum lagi kutemui orang yang sedemikian tulusnya. Meski aku beberapa kali mungkin menyakiti hatinya, mengecewakan dan tidak memenuhi harapannya. Tapi mungkin memang benar, dia melakukannya bukan untukku. Dia melakukan semua ini karenaNya. Jadi tak peduli aku kadang ingin lepas atau lari, dia tetap di tempatnya.

Lalu kuketahui dia melakukannya bukan hanya untukku. Dia dengan tetap menggunakan topengnya di balik hati malaikatnya, melakukan banyak hal untuk banyak orang. Dia membangkitkan orang-orang yang hampir putus asa sepertiku waktu itu. Dan membuat orang-orang inipun kebingungan bagaimana mengucapkan terima kasih, karena dia tidak merasa melakukan apa-apa. Aku hanya kepanjangan tangan, Dia yang ada di balik semua ini. Begitu katanya selalu.

Jadi diam-diam kami hanya bisa berdoa semoga kebaikan yang ditanamnya dalam diam ini bertumbuh menjadi pohon kebaikan, kebajikan, kebijakan yang berlipat ganda buahnya. Aamiin.





Label: , , , , , , ,