Selasa, 08 Oktober 2024

Menjadi Juri Lomba Menulis Artikel Sejarah Demak

 Menjadi Juri Lomba Menulis Artikel Sejarah Demak

Menjadi juri dalam lomba menulis artikel tentang sejarah Demak adalah pengalaman yang sangat berkesan. Sebagai seorang yang memiliki minat mendalam pada sejarah dan filosofi nilai-nilai budaya desa, kesempatan ini memberikan perspektif yang kaya dan beragam mengenai cara pandang para peserta terhadap sejarah Demak.


Sebelum lomba dimulai, saya menghabiskan waktu untuk mempelajari kriteria penilaian yang telah disusun oleh panitia. Kriteria ini mencakup keaslian konten, keakuratan sejarah, kemampuan naratif, dan gaya penulisan. Saya juga menyempatkan diri untuk membaca beberapa referensi sejarah Demak, termasuk asal-usul nama tempat dan tokoh-tokoh penting yang berperan dalam sejarahnya. Persiapan ini penting agar saya dapat menilai dengan objektif dan adil.


Saat artikel mulai berdatangan, saya langsung tenggelam dalam bacaan yang mengagumkan. Setiap artikel memberikan warna dan nuansa tersendiri. Ada yang menyoroti aspek politik dan peran Demak sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa, ada pula yang fokus pada tokoh-tokoh seperti Sunan Kalijaga dan Raden Patah. Beberapa artikel bahkan mengeksplorasi nilai-nilai filosofis dan budaya yang terkandung dalam tradisi masyarakat Demak.


Salah satu hal yang mengejutkan saya adalah kreativitas dan inovasi para peserta dalam menyajikan fakta sejarah. Beberapa artikel tidak hanya menceritakan ulang peristiwa sejarah, tetapi juga mengaitkannya dengan kondisi sosial dan budaya saat ini. Ada satu artikel yang membandingkan peran masjid Demak sebagai pusat penyebaran Islam dengan fungsi masjid-masjid modern sebagai pusat kegiatan sosial. Artikel lain mengeksplorasi perubahan dalam praktik pertanian dari masa kerajaan Demak hingga sekarang, menunjukkan bagaimana tradisi dan inovasi dapat berjalan berdampingan.


Menjadi Juri Lomba Menulis Artikel Sejarah Demak


Tentu saja, menjadi juri juga memiliki tantangannya. Salah satunya adalah mempertahankan objektivitas ketika dihadapkan pada berbagai gaya penulisan dan perspektif. Ada kalanya saya harus membaca ulang sebuah artikel untuk benar-benar memahami maksud penulisnya. Selain itu, menentukan pemenang dari sekian banyak karya yang bagus bukanlah tugas yang mudah. Setiap artikel memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan saya harus memastikan bahwa penilaian saya adil dan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.


Pada akhirnya, pengalaman menjadi juri dalam lomba menulis artikel tentang sejarah Demak tidak hanya memperkaya pengetahuan saya tentang sejarah daerah tersebut, tetapi juga memberikan apresiasi yang lebih dalam terhadap upaya penulisan sejarah oleh generasi muda. Melihat antusiasme dan dedikasi mereka, saya yakin bahwa warisan sejarah dan budaya Demak akan terus hidup dan berkembang melalui tulisan-tulisan mereka. Pengalaman ini juga menginspirasi saya untuk terus mendalami sejarah dan budaya lokal, serta mendorong generasi muda untuk melakukannya dengan semangat yang sama.

Label: , , , , , ,

Senin, 05 Februari 2024

Pelatihan Menulis Buku Mahasiswa Unisfat

 

Pelatihan Menulis Buku Mahasiswa Unisfat


Seru banget pelatihan menulis buku bareng para mahasiswa! Jadi, tepat sehari sebelum aku harus wawancara visa Amerika di kantor kedutaannya di Surabaya, ternyata aku harus mengisi pelatihan menulis buku untuk mahasiswa Sultan Fakultas Sultan Fatah Demak.


Pagi itu, aku datang 10 menit sebelum jadwal, dan beberapa menit kemudian, beberapa mahasiswa datang. Alhamdulillah, jam 8 tepat, pelatihan segera dimulai. Sambil menunggu beberapa mahasiswa yang masih bertentangan satu persatu, aku buka acara pelatihan hari itu dengan meminta mereka memperkenalkan diri, menyebutkan nama, asal kampung, jurusan di Unisfat, buku yang pernah dibaca, yang paling berkesan, dan alasannya. Jika tidak punya buku berkesan, aku minta mereka menjelaskan film yang paling berkesan menurut mereka.


Setelah sesi perkenalan, kita mencari tahu seperti apa buku-buku yang sudah menginspirasi dan kemungkinan akan juga menjadi bentuk atau genre output tulisan yang nantinya akan mereka tulis. Kelas penulisan berlangsung dari jam 08.00 sampai jam 12.00 siang. Salah satu hal yang sering aku bagikan dalam sharing kepolisian adalah 5 kiat menulis Ala Dian Nafi: banyak membaca, banyak berlatih menulis, banyak mencari pengalaman, banyak melakukan brainstormingi dan diskusi, serta banyak kontemplasi atau merenung.


Dalam proses menulis buku, aku perkenalkan bahwa ada proses sebelum penulisan, yaitu mencari ide, mind mapping, brainstorming, membuat kerangka penulisan, mengembangkan kerangka penulisan menjadi sub-sub yang agak lebih detail, baru kemudian pengembangan. Dan setelah penulisan ada proses editing. Selanjutnya, teman-teman aku minta untuk langsung praktik menulis di tempat, dan mereka diminta untuk membaca hasil tulisan mereka.


PR setelah pulang dari pelatihan menulis buku  ini adalah mereka diharuskan menulis satu tulisan yang nantinya akan dijadikan antologi. Bunga rampai tulisan-tulisan anak-anak mahasiswa akan menjadi produk dari Unisfat Press. Senang  sekali melihat anak-anak sangat antusias dan bersemangat. Semoga kita mendapatkan tulisan-tulisan yang menginspirasi dari para mahasiswa yang sedang belajar menulis ini 

Label: , , , , ,

Minggu, 12 Februari 2023

Kursus Menulis Cernak Cerita Pendek untuk Anak

 Kursus Menulis Cernak Cerita Pendek untuk Anak




Apakah kemerosotan moral menjadi salah satu hal yang juga mengganggu dan menggelitik pikiranmu?

Apakah kamu juga ingin berperan serta dalam mencegah kerusakan yang lebih parah bagi generasi penerus negeri tercinta ini? 

Yuk ikuti kelas menulis cerita anak bersama dian nafi

Cerita Anak juga berperan penting bagi pembentukan karakter dan people development serta personal growth. 



Berikut kelas menulis cernak di udemy: 


Label: , , , , , , , ,

Rabu, 01 Desember 2021

Dian Nafi Sharing Kepenulisan di SMAN 1

 Dian Nafi Sharing Kepenulisan di SMAN 1



Pada tanggal 5 November 2021 lalu, alhamdulillah  Dian Nafi Sharing Kepenulisan di SMAN 1. Sebelumnya ada ibu Tri Wahyu dari Dinas Perpustakaan Jawa Tengah yang membuka dengan keynote speech.

 

Terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama.  For reservation and any other collaboration, please do not hesitate to contact at wa.me/6281328767574

Label: , , , ,

Dian Nafi Jadi Pembicara di Festival HAM

Dian Nafi Jadi Pembicara di Festival HAM



Alhamdulillah kemarin pada hari Jumat 19 November 2021, dian nafi berkesempatan menjadi pembicara di Festival HAM 2021. 


 

Festival Hak Asasi Manusia merupakan acara tahunan yang diinisiasi oleh International NGO Forum on Indonesia Development (INFID). 

Festival HAM 2021 yang mengangkat tema “Bergerak Bersama Memperkuat Kebinekaan, Inklusi dan Resiliensi

Kota Semarang Tuan Rumah Festival HAM 2021


Festival HAM 2021 digelar secara daring dan luring pada 16-19 November 2021 di Semarang


Dian Nafi mengangkat tema kolaborasi menulis di festival HAM 2021. Ada beberapa bentuk kolaborasi menulis, dari menulis duet, menulis novel bersama, kolaborasi alih genre, dan menulis kolaborasi alias antologi. 
Sekaligus dalam sesi ini, dian nafi bersama hasfriends (para pembaca dan penulis hasfa publishing) merayakan kembali buku kolaborasi yang ditulis bersama kolaborator. Beberapa waktu sebelumnya, buku kolaborasi  by hasfriends ini di-launching pada Festival Seni Budaya Dinas Pariwisata Demak. 

Festival HAM 2021 diselenggarakan dengan protokol kesehatan ketat. Kegiatan dilakukan secara hybrid yakni luring dan daring. Ada 767 peserta yang akan mengikuti Festival HAM 2021. 

Sebanyak 464 peserta mengikuti secara tatap muka dan 303 peserta mengikuti secara daring



Festival HAM 2021 diselenggarkan bersama oleh Pemkot Semarang, Komnas HAM RI, INFID, dan Kantor Staf Kepresidenan.

**

Terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama.  For reservation and any other collaboration, please do not hesitate to contact at wa.me/6281328767574

Label: , , , , ,

Jumat, 27 Agustus 2021

Give Away Kelas Menulis From Blog to Book.

 Give Away


Hai hai hallo hallo

Dalam rangka Agustusan perayaan kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 dan road to ultah HASFA PUBLISHER yang ke-11, kita mau buat give away.

Hadiahnya kelas menulis FROM BLOG TO BOOK bareng dian nafi

https://www.udemy.com/course/from-blog-to-book/


Caranya gampang banget. 

  • Tulis dan jelaskan di kolom komentar postingan ini, kenapa kamu ingin mendapatkan give away hadiah kelas menulis From Blog to Book. 

  • Silakan share informasi give away ini ke teman-teman maupun grup-mu.


  • Kami tunggu sampai tanggal 14 September 2021 ya.

  • Pengumuman penerima give away insya Allah 25 Oktober 2021 saat perayaan hari ulang tahun Hasfa Publisher. 

Good luck!
Semoga beruntung!

Label: , ,

Jumat, 01 Januari 2021

Kelas Menulis Novel

 Kelas Menulis Novel



Apa yang akan dipelajari oleh peserta dalam kursus Anda?

peserta bisa belajar menulis novel

Apakah ada syarat atau prasyarat kursus?

bisa membaca dan menulis

Siapa peserta target Anda?

setiap orang yang mau menulis novel


Ini link kursusnya: https://www.udemy.com/course/belajar-menulis-novel/


yuk belajar menulis novel bersama dian nafi

dian nafi sudah menulis puluhan novel di belasan penerbit di Indonesia

kelas menulis novel terdiri dari dua belas kali pertemuan

dari menentukan tema

menentukan pesan

membuat mindmap, premis dan outline

membuat karakter

membuat plot

mengembangkan cerita

menulis dialog

membuat konflik

membuat klimaks

membuat resolusi


ikuti kelasnya, dapatkan tipsnya dan yang jelas praktikkan

langsung klik ini https://www.udemy.com/course/belajar-menulis-novel/


Label: , , , , , , , , ,

Rabu, 19 Agustus 2020

Tips Menulis Novel yang Film-able

Tips Menulis Novel yang Film-able: Pilih judul yang movie-able Pelajari film2 yg diproduksi PH nya 7 elemen film Karakter unik Tokoh punya tujuan Tokoh terkena masalah Mengalami dilema, memutuskan menyelesaikan masalah > tujuan selanjutnya Ancaman bila tujuan gagal tercapai

Hambatan 1-2-3 - solusi Surprise ending 7 poin menguatkan karakter Motif Masa lalu Reputasi Stereotip Perbedaan sifat Kebiasaan Fisik

Kalau di cerpen, 1 konflik Kalau novel, perbesar hambatan Lihat tingkat solusinya Hambatan 1-2-3 bertingkat Menaikkan tegangan pembaca Dari solusi lembek ke yg paling kenceng Jgn sampai bikin hambatan yg dibuat2. Novel jd bertele2. Misal hambatan ringan yg dipanjang2in
Film lebih berat lagi Buat surprise ending Sembunyikan dulu. Buka di belakang Buat list apa yg disembunyikan dg kata ternyata Ternyata2 ini diimajinasikan, diliarkan Pilih surprise ending yg mau diberikan pd pembaca Dibangun di awal dg Beri isyarat2 di awal

Jgn pakai setting yg terlalu rumit Utk film bioskop pakai setting yg simple Menimbang dana PH Tema tdk biasa Premis unik Dialog seperlunya. Tdk basa basi Buat gimmick dan quote Tiap bab punya sesuatu yg unik, pembaca dpt sesuatu Sutradara kdg baca gak dr awal. Lgs ke adegan2
PH lihat: Judul oke Premis unik cerita bagus Banyak pembaca Penjualan novel bagus Follower banyak
Royalti 3% dari penjualan tiket Tergantung bargaining power Pinter komunikasi Ceritanya bagus banget Legal penulis ketemu legal PH ngomongin kontrak agar tdk ada kesalahpahaman Hrs tahu betul isi perjanjian Libatkan penerbit

Hrs ada penjelasan2 atas segala sesuatu dlm adegan, kejadian2 agar logis Ada hubungan keterkaitan semuanya Di skenario belajar buat plot alur runtut, shg bisa menciptakan konflik greget, twist2 dst

Nulis novel dan skenario spt bikin puzzle. setiap keping ada fungsinya Mbak alya programmer tv sekolah perfilman beri tips buat adegan Adegan hrs penting. Alur hrs berbincang Kalau kuat, tdk bisa diutak atik lagi oleh yg lain Di tiap adegan, ada keterkaitan dg adegan lain




Label: , , , , ,

Minggu, 09 Agustus 2020

Tips Menulis Memoir dan Novel

Tips Menulis Memoir dan Novel
​Hai, apa kabar?
Semoga terus semangat membaca dan menulis
Berikut beberapa tips nulis yang bisa kami bagikan kali ini.
1. Tips Menulis Memoir
  1. Tips Menulis Memoir (1)
  2. Tips Menulis Memoir (2)
  3. Tips Menulis Memoir (3)
  4. Tips Menulis Memoir (4)
  5. Tips Menulis Memoir (5)
  6. Tips Menulis Memoir (6)
  7. Tips Menulis Memoir (7)
  8. Tips Menulis Memoir (8)
  9. Tips Menulis Memoir (9)
  10. Tips Menulis Memoir (10)
  11. Tips Menulis Memoir (11)

3. Tips Menulis Novel
  1. Tips Menulis Novel: SUBPLOT
  2. Tips Menulis Novel: PLOT
  3. Tips Menulis Novel: PREMIS
  4. Karakter Dan Plot
  5. Kiat Membuat Hook Novel
  6. Menulis Ide dan Draft
  7. Judul atau Naskah Dulu?
  8. Tips Menulis Novel: PERGERAKAN
  9. Tips Menulis Novel: WRITER'S BLOCK
  10. Bagaimana Menghidupkan Adegan?
  11. Tips Menulis Novel: ENDING
  12. Tips Menulis Novel: NARATOR
  13. Tips Menulis Novel: PANTSER atau PLOTTER
  14. Spektrum Karya
  15. Prolog dan Epilog
  16. Kiat Membuat Plot Twist
  17. Karakter Yang Tidak Hitam Putih
  18. Tips Menulis Novel: DIALOG
  19. Fakta dalam Fiksi
  20. Tips Menulis Novel: Tanda Kutip
  21. Tips Menulis Novel: ADVERBIA
  22. Tips Menulis Novel: EMPATI dan GESTUR
  23. Tips Menulis Novel: Manajemen Kepenulisan
  24. Tips Menulis Novel: REALITAS FIKSI
  25. Tips Menulis Novel: POV
  26. Kiat Mencipta Adegan
  27. Minder Setelah Baca Buku Bagus?
  28. Tips Menulis Novel: KLIMAKS
  29. Fiksi atau Non Fiksi
  30. Ilmu Komunikasi Untuk Menulis Fiksi
Semoga berguna ya:)
Oh ya, tips nulis apalagi yang ingin dikulik?

Label: , , , , ,

Minggu, 02 Agustus 2020

Ilmu Komunikasi Untuk Menulis Fiksi

Ilmu Komunikasi Untuk Menulis Fiksi

Tempat Kerja, Tim, Pertemuan Bisnis

baca juga:
Tips Menulis Novel: SUBPLOT
Tips Menulis Novel: PLOT
Tips Menulis Novel: PREMIS
Menarik memang cara kerja memori

Sbnrnya, ini salah satu yg dikerjakan oleh penulis fiksi. Main2 dg ingatan sendiri n ingatan narator/tokoh lewat rekayasa alat2 linguistik.
Sepertinya, belajar ttg cara kerja memori (secara ilmiah) jadi fardhu ain hukumnya buat penulis fiksi. Ini kek sejenis akar utk menentukan respon2 narator/tokoh atas suatu kejadian secara behavioral & psikologikal. Skali2 coba iseng googling: How Human Memory Works


baca juga:
Karakter Dan Plot

Kiat Membuat Hook Novel
Menulis Ide dan Draft
Judul atau Naskah Dulu?
Mahasiswa, Mengetik, Keyboard, Teks

Oiya, ada dua buku dasar Ilmu Komunikasi yg (secara gak sengaja) berpengaruh besar sama cara saya nulis hari ini. Anak Ilkom pasti tau. Brent D. Ruben & Lea Stewart - Communication and Human Behavior; dan Richard West & Lynn H. Turner - Introducing Communication Theory.

Dua buku itu kek jangkar utk gw belajar selanjutnya. Pas kuliah dulu, gw sampai terngangah2
Njrit, teori2 komunikasi ini bisa menjelaskan apa yg selama ini gw anggap terjadi secara begitu saja. Salut buat para penelitinya.
Tau fenomena semacam ini?
Ada orng ngomong sama pacarnya: "Aku mau mandiri, gak usah bantu". Tapi, pas pacarnya sama sekali gak nawarin bantuan, dia ngambek
Sbnrnya apa yg terjadi? Fenomena ini ada penjelasannya dlm Relational Dialectics Theory. Ada polanya. Seru, kan

Startup, Bisnis, Orang Orang, Siswa
baca juga:
Tips Menulis Novel: PERGERAKAN
Tips Menulis Novel: WRITER'S BLOCK
Bagaimana Menghidupkan Adegan?


Atau, fenomena ini: Kamu liat temen sedang sedih. Kamu paksa cerita, dia nggak mau. Akhirnya kamu ngomong ngalor-ngidul. Eh, tanpa dipaksa dia malah cerita. Ini apa? Ini dijelaskan sama Social Penetration Theory
Hampir semua fenomena komunikasi yg terjadi sama manusia, udah dijelaskan bagaimana terjadinya oleh para peneliti. Kita bisa pakai, kalau mau. Tambahannya adlh fenomena2 emosional di balik perilaku yg bisa dipelajari lewat psikologi/psikiatri.
Kamu prnh tau fenomena ini? Ketemu orng di kereta luar kota, dia nanya: Habis ini stasiun apa? Kamu jawab, trus nanya balik: Memangnya mau turun di mana? Dia jawab nama daerah yg sama. Lalu, kamu bisa mulai ngobrol. Ini apa? Ada penjelasannya di Uncertainty Reduction Theory.
Uncertainty Reduction Theory bermanfaat banget utk membangun adegan Meet-Cute yg sering muncul di film2 romantis. Sempet nonton Before Sunrise? Yg dua tokohnya ketemu di kereta? Adegan itu salah satu contoh bagus bagaimana Uncertainty Reduction Theory bekerja dalam konteks.
Pertemuan, Coffee Shop, Orang Orang
baca juga:
Tips Menulis Novel: ENDING
Tips Menulis Novel: NARATOR
Tips Menulis Novel: PANTSER atau PLOTTER

Jadi, kalau kita anak komunikasi dan/atau psikologi, sbnrnya kita udh pegang modal dasar utk nulis fiksi. Dua bidang ilmu ini adalah dasar hampir di semua adegan dalam fiksi. Cara mewujudkannya ke naskah, ya, pakai Ilmu Bahasa.
Sisanya dipenuhi pakai riset khusus tergantung tema. Misal: Ceritanya ttg atlet. Ya risetlah tth kehidupan atlet. Pola komunikasi antar tokoh dan fenomena psikologisnya akan begitu2 aja accross all genre.
Hampir semua fenomena manusia dan bagaimana manusia berinteraksi dg dunianya sudah diteliti sama para peneliti2 hebat di seluruh dunia. Tidak ada fenomena yg benar2 baru. Kita—penulis fiksi—sebenrnya cuma merekayasa & memodifikasi pola2 itu agar sesuai dg tujuan kita menulis.
Ada aksioma dalam Ilmu Komunikasi: Human can not not communicate. Kita tidur sendirian dalam hutan. Berkomunikasi, gak? Tetep berkomunikasi, karena ada satu level komunikasi paling bawah yaitu Intrapersonal Communication—komunikasi dg diri sendiri.

Teori bisa sangat memusingkan. Tapi, pusing adalah konsekuensi logis yg harus diambil oleh semua penulis ketika memutuskan utk menulis. Kenapa pusingnya tanggung2?

temukan penjelasan teoretik ttg bagaimana sebuah fenomena bisa terjadi.

Karena: "Mengapa dan Bagaimana" adalah dua pertanyaan yg PASTI HARUS dijawab oleh seorang penulis fiksi dalam ceritanya.
Tangan, Kebebasan, Ibadah, Pria



baca juga:
Spektrum Karya

Prolog dan Epilog
Kiat Membuat Plot Twist

Menulis Fiksi adalah Aksi Komunikasi. Apa yg trjadi saat kita menulis naskah fiksi? Sebenarnya kita lagi ngapain?
semua orang sudah punya ide dan cerita, tapi tidak semua orang tau bagaimana menceritakannya. Bagian terpenting dr cerita adlh penceritaan
pas mulai belajar sesuatu, kita harus tahu dulu, sbnrnya apa yg sedang dipelajari dan bagaimana cara belajarnya. Sblm belajar, belajar dulu caranya belajar. Klo gak, kita cuma buang2 waktu.
ada banyak cerita yg menyentuh perasaan saat sedang DIBACA. Dan, pertanyaan pertama gw adalah: Apakah perasaan yang sama muncul saat sedang DITULIS? Membaca dan Menulis beda, kan? Waktunya aja beda. Kegiatannya beda. Cenderung dilakukan oleh orng yg beda.
apa hubungan proses penulisan dg proses pembacaan? Jelas, hubungannya nggak langsung. Penulis & Pembaca TIDAK terhubung scr langsung. Ada variabel antara, yaitu: NASKAH. Penulis TIDAK BISA terhubung langsung ke pmbaca. Penulis terhubung langsung sm naskah.
proses menulis-naskah-membaca sbg proses komunikasi. Encoding-code-decoding. Jadi, proses ini gak lebih dari: "proses pembuatan kode oleh penulis untuk menyampaikan pesan kepada pembaca."


baca juga:
Karakter Yang Tidak Hitam Putih
Tips Menulis Novel: DIALOG
Fakta dalam Fiksi

Mahasiswa, Mengetik, Keyboard, Teks

Jadi, cuma ada TIGA bagian besar dari proses penulisan yang sekiranya perlu diperhatikan penulis: 1. Proses analisis sasaran komunikasi; 2. Proses Pembuatan Kode Linguistik; 3. Proses pengiriman kode. Apapun mediumnya (novel, puisi, cerpen, dsb), modelnya PASTI selalu itu.
Di zaman ini, tiga tugas di atas disederhanakan: 1. Tugas Analisis Pembaca dilakukan Editor. 2. Tugas Pengiriman Naskah dilakukan Pemasaran Penerbit. Artinya? Tugas UTAMA penulis HANYA di proses penciptaan kode. (Walau, sering ada hal non-utama yg dibebankan ke penulis jg)
Gw suka sama hal2 yg sederhana (walau gw jg menemukan, sering utk bertindak sederhana, kita harus mulai dg proses berpikir yg rumit). Termasuk saat gw belajar menulis. Sampai level tertentu, kalau sesuatu rumit, cenderung ada yg salah, baik dlm sistemnya atau pemahamannya.
Gw berkali2 ikut workshop menulis. Dan gw malah sering menemukan glorifikasi kerumitan dunia menulis. Apa yg sebenarnya membuat rumit? Dari hasil pengamatan gw sebagian besar kerumitan itu justru muncul dr hal2 yg gak ada hubungan sama proses menulis. Alias: MITOS.

Dan hampir semua mitos yang saya temukan terkait dengan satu hal: PERASAAN. Misal: Perasaan Penulis berhubungan sama cara pbaca menginterpretasi naskah. Dan, writer's block. Dua itu saya anggap sebagai mitos yg seharusnya dipecahkan.


baca juga:
Tips Menulis Novel: Tanda Kutip
Tips Menulis Novel: ADVERBIA
Tips Menulis Novel: EMPATI dan GESTUR
Tips Menulis Novel: Manajemen Kepenulisan

Makanan, Minuman, Orang Orang, Dewasa

Untuk secara fokus mempelajari cara membuat kode linguistik (menulis), semua mitos2 yg ada perlu dibuang dulu. Mitos2 menganggu proses pembelajaran itu. Karena, sering penulis malah fokus sama mitosnya. Like: Perasaan Patah Hati membuat tulisan lebih bagus. Gw: Hah? How come?
Mau seribu kali patah hati, kalo kita gak bisa bangun struktur dan kalimat yang bisa MENIRU model situasi patah hati, ya gak akan bisa dideteksi pembaca. Plus, dg pbaca yg makin skeptis (saking banyaknya tulisan macam ini), tanpa teknik yg baik, patah hati jd meaningless.
Artinya: penulis bukan cuma terbeban dg kemampuan untuk mempelajari dan menggunakan teknik menulis untuk mengirimkan pesan. Melainkan, kemampuan untuk menggunakan teknik2 yg ada dg cara2 BARU. ATAU, kita akan terus menemukan tulisan2 berbeda yg terasa sama saja
Ini serius. Kalau ada yg merasa Patah Hati-nya sangat luarrrr biasa sampai merasa bahwa cuma dia yg bisa merasa seperti itu dan orang akan tertarik membaca krn itu. Percaya: Patah Hati selalu sama saja. CARA nulisnya yang perlu berbeda. Dan, ini PENTING.
Penulis bukan sedang berlomba2 siapa yg lebih dalam patah hatinya, melainkan MELAWAN KLISE dg menggunakan teknis menulis hingga mhasilkan karya yg bisa dipertanggungjawabkan. Dan inilah salah satu hal yg perlu diperjuangkan oleh penulis lewat pembelajaran yg gak akan selesai.
baca juga:
Tips Menulis Novel: REALITAS FIKSI
Tips Menulis Novel: POV
Kiat Mencipta Adegan
Sedih, Gadis, Kesedihan, Patah Hati



baca juga:
Minder Setelah Baca Buku Bagus?
Tips Menulis Novel: KLIMAKS
Fiksi atau Non Fiksi
sumber: wisnucuit

Label: , , , , , , ,

Kiat Mencipta ADEGAN

Kiat Mencipta ADEGAN




Adegan adalah hasil campuran unsur intrinsik cerita yaitu: POV, Setting, Karakter, dan Plot. ADEGAN tuh kek es campur. Buah, es, sirup, dsb, ada di dalamnya.

Tukang Es-nya adalah Narator. Penulis adalah pencipta resep yg menentukan takaran bahan.
Dalam Adegan, unsur2 intrinsik tidak muncul secara sendiri2, melainkan menjadi satu kesatuan yg utuh dan tidak terpisah2. Most of unsur intrinsik LARUT dalam adegan. Bagaimana cara melarutkannya?
Kelarutan komponen intrinsik dlm adegan2 menunjukkan DUNIA FIKSI. Kita gak nyebut Es, Sirup, Buah, dsb satu per satu lagi. Kata "Es Campur" sesungguhnya menggambarkan HUBUNGAN semua unsur penyusunnya. Totalitas adegan menggambarkan hubungan unsur2 instrinsik cerita.


baca juga:

Minder Setelah Baca Buku Bagus?
Tips Menulis Novel: KLIMAKS
Fiksi atau Non Fiksi

Semua komponen intrinsik harus punya hubungan jelas dan mengikat. Komponen yg salah tempat akan bikin adegan jd janggal. Sama seperti memasukkan Petai (stinky bean) ke es campur. Mau smua komponen udah bener, kehadiran Petai bakal bikin kita ragu. Eh, itu es campur/bukan?
Bisakah begitu saja memasukkan unsur instrinsik dlm adegan? Jawabannya: TIDAK. Kok? Pernah liat tukang es bikin es campur? Apakah dengan punya semua bahan kita bisa bikin es campur? Ada alat utk mencampurnya.


Walau punya semua bahan, tanpa MANGKUK/GELAS/WADAH, es campur tidak akan pernah jadi. Masukkan dulu bahan ke wadah, proses, baru bisa jadi es campur. Unsur Adegan perlu dimasukkan dulu ke wadah yg namanya MODEL SITUASI (MS).


Model Situasi bekerja di semua lini cerita, Premis sampai adegan. Cerita sbg Narasi sbnrnya cuma punya 3 lapisan:1. Premis: Totalitas Cerita.2. Plot: Sekuens dlm cerita yg menunjukkan sebab-akibat.3. Adegan: Urutan kejadian yg membentuk Plot

baca juga:

Tips Menulis Novel: PERGERAKAN
Tips Menulis Novel: WRITER'S BLOCK

Model Situasi dalam Adegan. Model situasi adalah pola dasar masuk akal ttg URUTAN kejadian dlm sebuah adegan. Contoh: Berapa film yg ada adegan makan di restoran? TIDAK terhitung! Apa yg bikin masing2 beda? Model situasi makan di restoran DITUMPUK dg Model situasi lain.




Contoh:
1. Restoran + Nembak Pacar.
2. Restoran + Putus Pacar
3. Restoran + Menerima Telpon
4. Restoran + Diserbu mafia. 

Pola Restorannya selalu sama, Model situasi TUMPUKAN-nya yg bikin berbeda. Makin banyak MODEL SITUASI yg bekerja, adegan makin kompleks dan terasa beda.


Apa itu ADEGAN? 

Adegan adalah komponen terkecil cerita yg masih mengandung cerita, memiliki awal dan akhir (ada entrance n exit). Unsur pembentuknya: 1. Karakter 2. Setting 3. Aksi. 4. Emosi/logika 5. Dialog/monolog


Kalau adegan kita terasa sama, mainkan kelima unsur itu. Ubah salah satu atau semuanya. Adegan otomatis berubah. Contoh: 1. Nembak pacar + Restoran 2. Nembak pacar + Naik busway SETTING adalah kunci penting adegan. Tanpa setting, karakter tidak akan bisa bergerak. Contoh:


1. Nembak pacar + Restoran

2. Nembak pacar + Naik busway 


SETTING adalah kunci penting adegan. Tanpa setting, karakter tidak akan bisa bergerak.


Misal: Adegan Horor Kuntilanak.
Apa yg bisa beda? Adegan2nya.
1. Pertama urutan adegan dlm Plot.
2. Model situasi (Ingat unsur adegan).
Di mana biasanya? Pohon bambu? Beringin? Pohon asem? Biasa.
Pindahin Kuntilanaknya ke balik semak2 mawar.
Kesan adegan lamgsung berubah


Model situasi restoran SELALU:
1. Datang. Duduk.
2. Pelayan ngasih menu.
3. Pelayan pergi, pilih menu.
4. Pelayan datang. Pesan.
5. Makanan datang. Pelayan pergi.
Dst.
Skrg tumpuk dg Berantem Kungfu.
Dia makan sambil berantem. Tumpuk lg dg sambil nelpon




baca juga:

Tips Menulis Novel: Tanda Kutip
Tips Menulis Novel: ADVERBIA
Tips Menulis Novel: EMPATI dan GESTUR
Tips Menulis Novel: Manajemen Kepenulisan

Alias: Adegan2 membentuk kejadian dlm Plot. 

Kalo hubumgannya jelas. Barulah pbaca akan dpt totalitas cerita, yaitu Premis. Alias: Plot > ringkasan dr seluruh adegan. 
Premis > ringkasan dr semua titik plot. 
Ketiganya: Kakek/Nenek > Ortu > Anak. 
Satu garis keturunan.

Proses membaca & Proses Menulis berkebalikan. Penulis mulai dr Premis lanjut ke cerita. Pembaca mulai dari cerita & berakhir di premis stlh selesai baca. Pun, karakterisasi. Pmbaca baru akan liat karakterisasi tokoh stlh tahu smua respon tokoh.


Sperti yg disampaikan di atas, unsur adegan yg tidak perlu, akan membuat kejanggalan, KECUALI terlihat hubungannya. Artinya: titik plot yg tidak mendukung premis harus dihapus; begitu pun adegan yg tidak mendukung plot.


Tau Epigenetis? Ini istilah biologi ttg gmn ekspresi gen terjadi. Ortu rambut kriting bikin anak bawa gen rambut kriting, tapi EPIGENETIS bisa bikin rambutnya tetap lurus. Adegan adlh epigenetis dr "gen" unsur Intrinsik naskah. Plot & Karakter bisa mirip. Adegan yg bikin beda


baca juga:
Karakter Dan Plot

Kiat Membuat Hook Novel
Menulis Ide dan Draft


Inti dari CERITA adalah PLOT. Plot masih bisa dinikmati walau keterangan ttg karakter sangat minimal. Bahkan, kalopun tidak ada keterangan apa2 selain kata "DIA". Tapi, tidak sebaliknya. Karakterisasi saja = BIODATA


Mana yg cerita? 

1. Si A lahir, dididik bapaknya yg tentara, menolak perintah bapaknya jadi tentara, kabur dari rumah, cari uang sendiri utk biaya kuliah, jadi Dokter 
2. Si A: Perempuan, bercita2 jd dokter, Pemberontak, Pintar, Cantik, suka kucing. 
Jelas no.1 krn itu PLOT


Ini yg sering bikin penulis (apalagi masih baru) tersesat. Mereka tidak sadar kalo mereka sebenarnya BUKAN sedang membangun karakterisasi, mereka cuma membangun BIODATA. Lalu, kelimpungan sendiri pas akan menjadikan karakter itu bergerak dlm cerita.



baca juga:

Tips Menulis Novel: ENDING
Tips Menulis Novel: NARATOR
Tips Menulis Novel: PANTSER atau PLOTTER
Bagaimana Menghidupkan Adegan?
Judul atau Naskah Dulu?

KARAKTER (beserta karakterisasinya) adalah salah satu unsur pembentuk adegan. Ada 5 unsur adegan. 


4 lainnya adalah: 
2. Setting.
3. Aksi.
4. Emosi

5. Dialog/monolog 


Di TEKS, cuma satu unsur intrinsik yg muncul literal >>> SETTING (waktu/tempat). Sisanya larut dlm adegan.


Karakter (Tokoh) akan muncul tidak lebih dr nama, sedikit deskripsi fisik & posisi dlm cerita (misal: Ibu). Karakterisasinya dilarutkan dlm adegan. KECUALI penulisnya mau bertingkah kek petugas sensus penduduk, nyebutin semua sifat tokoh secara literal
please, don't do it


Setting adalah DASAR dari MODEL SITUASI (MS). Tanpa Setting kita tidak akan bisa membentuk MS, yg buntutnya tidak akan bisa membentuk adegan. Tanpa Setting adegan kita cuma berisi dialog dan curhatan benak si tokoh. GERAK tokoh bergantung pd SETTING.
Skrg bayangkan. Plot: Si A ngajak si B pacaran. Tanpa setting, apa yg muncul? Ya, cuma dialog 2 org + curhat2 di deskripsi ttg betapa deg2annya mrk. Skrg pake Setting: Restoran? Kantin? Halte Transjakarta? Kita bisa langsung liat kemungkinan urutan kejadian dlm adegan, 'kan?

baca juga:

Tips Menulis Novel: SUBPLOT
Tips Menulis Novel: PLOT
Tips Menulis Novel: PREMIS




MS adalah urutan logis yg menjadi pola dasar bagaimana sebuah kejadian berlangsung.


MS naik busway:
1. Naik JPO
2. Berhenti di mesin Tap.
3. Ngetap kartu duit.
4. Masuk halte
5. Nyari gate
6. Antri
7. Naik bus.

Remeh? Eits. 


1. Naik JPO
2. Masuk halte.
3. Antri
4. Nge-tap kartu
5. Nyari gate
6. Berhenti di mesin Tap
7. Naik bus 

Apa yg terjadi? 
Ya jelas, jadi NGGAK LOGIS, karena ... MS adalah POLA TETAP sampai penulis memasukkan KEJADIAN TAMBAHAN sbg argumen perubahannya. 

Premis: Si A ingin jadi dokter tapi dihalangi bapaknya lalu berhasil jadi dokter dg biaya sendiri 
Skrg sy balik: Si A berhasil jadi dokter dg biaya sendiri tapi dihalangi bapaknya lalu ingin jadi dokter. 
Pusing, 'kan? 
Misal:
1. Si A masuk halte
2. Si A bengong, inget kejadian sblmnya.
3. Si A naik JPO. 

Poin no.2 bikin pola bisa DITULIS terbalik walau sbnrnya MS-nya ttp urut.





baca juga:
Spektrum Karya

Prolog dan Epilog
Kiat Membuat Plot Twist

Karakterisasi TIDAK CUKUP dg bikin list biodata. Ini gen. Bnyk tokoh bisa punya biodata serupa. Tanpa PLOT, SETTING, & ADEGAN, epigenetisnya hilang. Dia jd tak terlihat. Epigenetis tokoh muncul melalui RESPON thdp MODEL SITUASI dlm Adegan. Respon tokoh = KARAKTERISASI-nya.

Di sini letak IMAJINASI. Kita perlu bayangin serangkaian kejadian tempat tokoh menunjukkan respon utk menemukan Karakterisasi-nya. Misal dlm antrian di Transjakarta. Kek apa respon tokoh? Antri biasa? Nyelak antrian? Bentak2 org yg nyelak? Alias? AKSI & EMOSI << Unsur Adegan.
apa itu cerita? Simpelnya: serangkai KEJADIAN bersebab-akibat yg punya urutan kronologis di sebuah setting yg jd ALAT penulis utk mnyampaikn pesan. Garis bawahi: KEJADIAN.


Kejadian adlh tempat tokoh mengalami peristiwa dg dunia di luar dirinya beserta respon fisik & emosionalnya. Dlm fiksi, kejadian itu harus signifikan utk mnggerakkan plot. Bukan smbarang kejadian tokoh ngobrol2 ngalor ngidul. Penulis memilih kejadian PENTING sbg ISI dr ADEGAN.

PERASAAN sedih (or else) BUKAN ADEGAN. Syarat KEJADIAN adlh ada peristiwa berurutan yg bisa dideteksi scr FISIK oleh NARATOR dan/atau TOKOH. Dlm fiksi, Kejadian yg tidak trlihat/trdengar Narator = TIDAK TERJADI. Narator adlh SAKSI yg melaporkan kejadian ke pbaca via POV-nya.

Kejadian mensyaratkan adanya GERAKAN dan gestur dari satu tahap ke tahap lain. Di atas, kita ud ngomongin MODEL SITUASI (MS). MS adlh patokan dasar dari gerakan tokoh. MS jg adalah WADAH tempat kita memasukkan 3 unsur adegan: AKSI, EMOSI & DIALOG.

Di sinilah peran besar POV sbg unsur Instrinsik. Ada SUDUT PANDANG yg membuat GERAKAN tokoh bisa dipersepsi & diceritakan ulang oleh NARATOR dan/atau TOKOH kpd PEMBACA Lalu, pbaca MEMINJAM alat indra milik Narator/Tokoh utk mengikuti gerak fisik & perubahan emosional yg trjadi.

Hindari nulis adegan cuma "Biar bisa dibayangin". Iya. Fiksi ditulis emng biar bisa dibayangin. Masalahnya BUKAN itu. Masalahnya: Apa yang dibayangin? Klo adegan cuma berisi kejadian meaningless, ya gak usah protes klo tokoh kita jd nggak penting.

Walaupun Aksi, Emosi, & Dialog adlh 3 hal terpisah, tp sbnrnya mereka satu. Ini yg bikin a little bit tricky. Aksi: gerak Fisik semua tokoh yg terlibat dlm Setting & MS-nya. Misal: Di resto. Siapa yg terlibat? Tokoh, Pacar, dan Pelayan. Aksi mrk ber-3 harus simultan.

Kita balik dulu ke kejadian meaningless alias REMEH. Apa itu? Kejadian REMEH adalah kejadian yg cuma berisi SATU MODEL SITUASI DASAR yg muncul akibat SETTING. Misal: Di Resto. Pesen makanan. Makan. Pulang. Udah. Ini remeh. Buat apa pembaca merhatiin orang makan2 doang?

Biar gak remeh, minimal ada 2 (dua) MS yg bergerak bersamaan. 

MISAL: Tokoh di Restoran mau putusin pacarnya. 
Jadi ada 2 (dua) MS di sana. 
1. MS Makan di Resto.
 2. MS Putusin Pacar 
Masing2 punya urutan, lalu: DITUMPUK. 
Makin bnyk MS yg ditumpuk makin rumit isi adegan.




Next: EMOSI. 

Catat: TIDAK ADA EMOSI DALAM NASKAH. Karena, TEKS isinya cuma huruf2, kata, dan kalimat. Penulis harus sadar bahwa NASKAH TERTULIS kehilangan banyak petunjuk emosi. Tidak ada intonasi suara, tidak ada petunjuk visual, tidak ada sentuhan, dsb. Semua cuma kata.

Jadi apa sebenarnya EMOSI yang dimaksud? 

Ada 2: 
1. Kalimat yang menggambarkan GESTUR TOKOH saat BER-AKSI berdasarkan pengamatan Narator. 
2. Kalimat yg berisi pernyataan penjelas, berisi maksud/makna dr gestur yg diceritakan narator. Alias Pernyataan BENAK.

Deskripsi Makna dr gestur Tokoh (penjelasan status emosi) CUMA PENJELAS. Alat utama utk menyatakan emosi tokoh adlh GESTUR yg benar2 JELAS. Klo gesturnya tidak jelas, pbaca malah mungkin merasa ada kontradiksi. Sebaliknya, klo gesturnya JELAS, sering tidak butuh deskripsi lagi.

GESTUR2 Tokoh yg disampaikan Narator bikin AKSI tokoh jadi punya muatan EMOSI. Membombardir kalimat dg ajektifa (sedih, marah, dsb) tdk serta merta bikin adegan jd bernilai emosi. Lalu gmn? Ini guna metafora, simbol, dsb. Klo dipake dg tepat BISA jd stimulus utk emosi.




baca juga:
Karakter Yang Tidak Hitam Putih

Tips Menulis Novel: DIALOG
Fakta dalam Fiksi

Next, DIALOG. Dialog adalah tempat suci utk karakter (tokoh)—satu2nya bagian dari naskah fiksi yg Narator tidak ikut campur. Karakter menjadi karakter itu sendiri. Lewat dialog, Karakter menyuarakan dirinya secara utuh, tdk diwakili. Jadi: Dialog perlu dibuat sebersih mungkin.

Karakterisasi & idealisme tokoh terbaca jelas dr dialog2 yg muncul. Penulis yg suka ikut campur ke naskah juga terlihat di dialog. Tiba2, semua tokoh bersuara dg cara yg sama krn penulisnya menyusup ke sana. Akibatnya semua tokoh cuma jadi kek juru bicara utk penulis.

Apa itu dialog yg bersih? Dialog yg bersih adlh dialog yg MINIM ADVERBIA. Ekspresi tokoh bisa langsung terlihat tanpa perlu diberi2 keterangan "dengan marah, dengan suaranya yg lembut, dengan blablabla."

Sebaiknya, keterangan2 dlm dialog dibuat sebatas GESTUR yg mnggerakkan adegan. Klo, MS, Aksi, Gestur & dialog jelas, tidak prlu lagi keterangan emosi.

Tdk ada sama sekali keterangan emosi tokoh (apalagi adverbia). Semua kalimat penjelas cuma gestur & gerakan fisik. Perhatikan juga klo POV yg sy pakai bukan POV Salinem, tp Kartinah. Alias: Narator mengambil jarak dr Salinem, masuk ke mata Kartinah, n melihat kejdian dr situ.

Tujuannya MENJADI MATA utk Pembaca biar situasi yg terjadi jelas (krn ada jarak).

LUPAKAN IDE kalau POV adalah ttg Kata Ganti Dia/Aku. POV adalah ttg Cara Pandang Narator atas kejadian, BUKAN kata ganti.


baca juga:

Tips Menulis Novel: REALITAS FIKSI
Tips Menulis Novel: POV

sumber: wisnucuit

Label: , , , , , , ,