Senin, 31 Agustus 2020

Islamic Parenting

Islamic Parenting





BACA JUGA:

Webinar Workshop Parenting 4.0

Alhamdulillah kemarin aku berkesempatan ikut webinar Islamic parenting
Berikut beberapa petikannya.
Operasional pembiasaan
membentuk
kebiasaan sesuai waktu
kebiasan beribadah
kebiasaan mencintai
kebiasaan memberi
kebiasaan pdeuli
kebiasaan menimbang skala prioritas
kebiasaan mengukur efektifitas efisiensi
kebiasaan disiplin


Gambar Operasional pelayanan
siap melayani dialog tiap saat
membnatu menghadapi kesulitan
memperbaiki hubungan bermasalah
membimbing dalam bersikap bertindak
mengarahkan pada pilihan terbaik
membangun sikap percaya diri
membangun kemandirian
membantu terbentuknya integritas diri
memberi tugas dan tanggung jawab harian
mengikuti perkembangan karakter dan prestasi
Gambar Aktivitas kepengasuhan
latihan pidato
diskusi
simulasi
workshop
kerja bakti
permainan positif
tugas dan tanggung jawab sosial
organisasi
kepanitiaan
studi banding
Gambar
Alat evaluasi kepengasuhan
menilai pada setiap kegiatan
wawancara
riset sederhana
ujian tertulis
ujian prakti
menilai diri sendiri
peserta didik saling menilai
reward and punishment
penilaian kebiasaan
penilaian disiplin
Gambar

Materi yang dinilai
perkembangan sikap dan emosi
sifat dan karakter
kesukaan dan kecenderungan jiwa
emosi sesuai situasi kondisi
passion
hobby
sikap percaya diri
kemandirian
integritas diri
tugas dan tanggung jawab harian
prestasi

perkembangan kebiasaan
kebiasaan sesuai waktu
kebiasan beribadah
kebiasaan mencintai
kebiasaan memberi
kebiasaan peduli
kebiasaan menimbang skala prioritas
kebiasaan mengukur efektifitas efisiensi
kebiasaan disiplin
Gambar
Menilai sikap dan emosi
sifat dan karakter
kesukaan dan kecenderungan jiwa
emosi sesuai situasi kondisi
passion
hobby
sikap percaya diri
kemandirian
integritas diri
tugas dan tanggung jawab harian
prestasi
Gambar
Menilai materi kebiasaan
kebiasaan sesuai waktu
kebiasan beribadah
kebiasaan mencintai
kebiasaan memberi
kebiasaan peduli
kebiasaan menimbang skala prioritas
kebiasaan mengukur efektifitas efisiensi
kebiasaan disiplin
Gambar

Yuk kita praktikkan! Bismillah, buat anak-anak kita!




Label: , , , , , ,

Rabu, 19 Agustus 2020

Webinar Workshop Parenting 4.0


Webinar Workshop Parenting 4.0

Kalau orgtua tdk netral dan keprobadiannya lemah, kakak adik akan berseteru kalau otak reptilnya menyala.
Ktk otak reptil padam, mrk rukun Kalau gugup, otak reptil aktif. Org asing dianggap ancaman Kalau marah saat rutinitas terganggu, teritori terganggu,krn otak reptil nyala
Gambar
Otak mamalia terkait kasih sayang. Ktk masih kecil jk anak tdk dpt stimulasi otak mamalianya, sentuhan, perhatian, kebutuhan emosi, anak akan caper dan gampang baper. Kalau didorong mandiri, anak makin merasa tertolak

Gambar
Kapanpun anak mau nempel, iyakan. Stlh anak merasa secure, tenang, ia akan pergi dg sendirinya. Kalau sedih ditinggal mati ayahnya, otak mamalianya merasa kehilangan. Insecure. Butuh tempat berpijak dipenuhi kebutuhan cinta shg anak akan mandiri. Jk siap, anak mandiri alamiah


Gambar

Selama anak msh ingin sama kita, biarkan. Paling cuma sebentar. Otak manusiawi tempat berpikir rasional, matang di usia 25 th. Remaja saja belum matang. Bahkan sangat emosional Sampai 18 th pun. Latih otak manusiawi sejak dini Kalau otak reptil limbik sering menyala...
..paradoksnya otak rasional akan terganggu. Kalau kita marah2in anak, otak reptilnya justru tambah menyala meskipun kelihatannya diam saja Kalau anak bandel jangan lgs diceramahi. otak reptil limbik hrs diredakan dulu
Ktk anak emosional, sebetulnya sdg menyampaikan sinyal SOS kalau dia sdg tdk bisa mengendalikan dirinya sendiri. Dia terhalang hambatan verbal, tdk bisa mengkomunikasikan dengan baik. Otak reptil nyala, otak rasional terhambat. Impulsif

Bantu dia

Gambar

Langkah validasi emosi Kronologi Namai/ukur Solusi Misal: anak nangis Respon dg kenapa itu tdk tepat Krn anak belum tentu tahu kenapa ia menangis Kalau kosakata masih sedikit, pemahaman sebab akibat masih lemah, akan bingung dan tambah stress. Mulailah dg menyusun kronologi
Gambar

Utk melihat realita secara obyektif Mudah dijawab, sifatnya fakta. Tdk analisis. Jawabannya tinggal ya atau tidak. Stlh paham situasi yg dialami, beri nama pd perasaannya Beri skala. Sedihnya nomer brp, atau warna brp Anak akan pindah dr otak primitif ke neocortex. Tdk lgs peluk
Bukan sekedar meredakan emosi tapi juga memahami situasi. Lain kali anak akan dtg dg penamaan perasaannya, bisa me verbalisasi apa yg dirasakan Otak rasionalnya bekerja, otak primitif terkendali.
Bantu anak menyusun kronologi dan mengaktifkan precortex. Stlhnya bantu cari solusi Skrg mau dipeluk mama atau main lagi? Shg dia bisa move on stlhnya Kalau emosi 9, apa yg bisa mama bantu? Belum tentu anak nangis, minta dipeluk. Konfirmasi dulu. Cari solusi yg paling tepat

Jangan tawarkan solusi yg melanggar norma/aturan. Contoh kasus Perhatikan apa otak reptil limbiknya menyala? Emosi negatif yg tdk bisa diatasi,kita perlu lakukn validasi emosi Perbaiki cara pikirnha Kita tdk boleh meremehkan dan menyangkal perasaan anak, tdk boleh mengambil alih

Gambar
Periksa apakah mencobakan baju anak stlh sampai rumah, prinsip atau tidak? Bisa ditawar atau tdk? Kalau bisa ditawar, berarti tdk prinsip. Anak berhak menolak Belajar peka thdp yg dipikirkan dan dirasakan anak Nak, ibu mau cobakan baju. Mau skrg atau nanti? Hargai dia

Kasus 2 Apa yg hrs dikoreksi? Ktk ditanya mengapa,dia tak bisa menjawab Biasakan anak kalau mau dipeluk, bilang minta dipeluk. Ajarkan agar asertif Jangan merasa kesal jika diajak tebak2an dg anak Sblm menanyai anak, tanya org2 di sekelilingnya utk tahu ada peristiwa sblmnya
Gambar

Shg tahu apa yg akan kita kronologikan Shg tahu pertanyaan apa yg tepat, shg tdk kelamaan nebak2 Kalau terpaksa tdk ada org di sekeliling, terpaksa menebak2 Kalau lagi di tempat umum/bertamu, bawa ke tenpat lain spy tdk mengganggu org2 tp anak bisa mengekspresikan emosinya
Sederhanakan pertanyaan. Satu per satu. Jangan langsung kalimat panjang dan menganalisis Semakin tepat pertanyaan, anak makin mudah dan cepat merespon Apakah kesal sebatas dia tdk diajak atau krn apa? Cek aturan di rumah terkait hal tsb Kalau belum ada aturan ttg hal itu ..tawarkan apa yg dia inginkan.
Shg terjadi dialog, spy lain kali aturannya akan bgm. Sesuai kesepakatan bersama. Validasi emosi sbnrnya sederhana tapi butuh seni utk tahu sudut pandang anak, tetap memerhatikan aturan dst Ibu mengajari cara ngomong,tp dia akan omong sendiri

Contoh kasus Perhatikan otak reptil limbik menyala atau tdk? Masalahnya bukan pd anak tdk bisa mengerjakan, tapi malu dan takut Kegiatan itu wajib atau pilihan? Kalau pilihan, anak boleh memilih berhenti karena itu pilihannya Periksa apa sikap keluarga thd latihan tsb?

Gambar
Ktk itu wajib, katakan mama tahu kamu takut. Tapi ini wajib, jadi hrs dikerjakan Kalau mama yg ngrekam, kira2 takut gak? Cari terus cara agar dpt solusi shg dia mengalahkan ketakutannya.

Kasus 4 Tanyakan. Mas kesal sama ibu? Mas boleh kesal sama ibu, tapi ngomongnya harus dg nada rendah. Coba ulangi kalimat ..... dg ñada rendah. Bawa ke tempat lain Kalau mas sdh tenang, boleh balik Tegas aturan Prinsip dasar, anak tdk boleh kurang ajar dg ortu meski lagi marah
Gambar
Ajarkan dan biasakan anak bisa mengontrol situasinya Kasus 5 Org tua hrs tahan diri utk tdk menyudutkan. Beritahu kita py waktu sekian. Gunakan sebaik2nya. Fokus pd masalah. Shg dpt seberapapun tdk mslh, yg pemtinh berusha menyelesaikan Besok lagi perencanaan hrs lbh baik lagi
Gambar
Kasus 6 Siapa yg melanggar aturan? Terima perasaannya yg ingin menyendiri. Validasi emosinya Pastikan dia ada di teritorinya Kalaupun kesal, cara ngomong ke adik spt apa. Ajari roleplay. Temani dia ngomong ke adiknya Beri solusi lain kali jika adik belum bisa respon
Gambar
Bisa jd krn abang merasa tersisih Buat aturan yg disepakati bersama agar tdk terjadi insiden tsb berulang2 Kasus 7 Konfirmasi: apakah kamu berpikir mama gak sayang kamu? Apakah mama lbh sayang adik drpd kamu?
Gambar

Kalau ragu. Tanyakan: mnrtmu cantik itu apa sih maksudnya? Tanyakan jd mama hrs bgm spy kamu yakin kalau mama juga sayang sama kamu? Shg kita tdk perlu menebak2 apa yg anak pikirkan, rasakan dan butuhkan,krn kita sdh konfirmasi Byk ajak ngobrol Makin yakin dia bs ngomong apa aja



Label: , , ,

Jumat, 22 Mei 2020

Kiat Parenting Tumbuhkan Minat Baca

Kiat Parenting Tumbuhkan Minat Baca


Siapa yang paling bertanggung jawab dalam menumbuhkan minat baca anak anak kita? Tentu saja orang tua.

Guru, saudara, tutor, guru les dan orang orang lainnya tentu bisa juga menjadi pihak yang mendukung terdorongnya anak memiliki minat baca juga.  Kadang mereka bahkan punya peran lebih besar daripada orang tua, apalagi jika orang tuanya sibuk.  Sehingga kadang tugas dan peran parenting ini juga dilakukan bersama sama antara orang tua, guru dan pihak pihak lain yang mungkin berkegiatan bersama anak.  Sinergi yang baik dari semua pihak tentu akan  membawa hasil yang lebih cerlang juga.

Berikut ini beberapa kiat parenting untuk menumbuhkan minat baca anak anak kita.

Kiat yang pertama, tentu saja contoh dan teladan.
Orang tua, guru dan mereka yang menjadi panutan mestinya memberikan contoh dan teladan yang baik. Dengan cara membaca buku buku maupun bahan bacaan lainnya. Jika anak anak melihat langsung bagaimana para orang tua ini memanfaatkan waktujya dengan membaca, otomatis mereka mempunyai kebiasaan yang sama juga. Karena mereka biasanya meniru apa apa yang mereka  lihat.
Mereka punya pengertian bahwa membaca itu penting dan perlu karena orang tua  mereka melakukannya. So, mereka meniru dan melakukannya juga. Apalagi  jika sudah terpatri dalam benak pemikiran mereka bahwa membaca itu keren. Reading is cool.

Kiat kedua, biasakan.

Kalau kita biasakan membaca quran sesudah sholat maghrib, terus menerus, istiqomah, dan kita mendorong mereka melakukannya bersama kita, ya mereka akan terbiasa.

Demikian juga kalau kita biasakan membaca di waktu sore misalnya. Atau masa senggang lainnya. Anak anak pun akan terbiasa. Karena life style is a habit. Life is habit.


Kiat ketiga, sediakan bahan bahan bacaan dan buku buku yang menarik dan bermutu.

Aku ingat dulu semasa kecil, suka sekali berkunjung ke rumah tetanggaku yang pindahan dari Jakarta. Koleksi bukunya bagus bagus banget. Cerita cerita bergambar dengan banyak ilustrasi berwarna warni.

Alhamdulillahnya bapak juga suka membawakan banyak buku cerita.  Sebagian bergambar, sebagian buku cerita berisi teks saja. Dengan banyaknya buku yang dibawa ini, pada akhirnya semua terbaca. Karena kan kita kadang butuh kegiatan penyelia, selingan  di antara kegiatan belajar pelajaran sekolah dan bermain main.

Kiat keempat, bacakan buku buku ini pada anak anak kita.

Saat mereka rebahan berbaring bersiap mau tidur siang atau tidur malam, bacakan beberapa halaman atau bahkan satu cerita.

Bagi sebagian orang mungkin belum terbiasa, karena kalau sebelum tidur ya berdoa lah. Tapi selipkan juga pembacaan cerita ini sebelum berdoa menjelang tidur.  Kalau ceritanya menarik, suatu ketika mereka akan terpancing untuk membaca sendiri dari bukunya secara langsung.


Kiat kelima, bawa anak anak ke pameran, juga pameran buku

Almarhum bapakku suka sekali membawa anak anaknya ke pameran apa saja. Di pameran itulah bapak sering membacakan deskripsi yang tertulis di bawah barang barang yang dipamerkan. Begitu itu ternyata salah satu cara beliau mendorong minat baca kami.

Kekepoan alias keingintahuan kami ditumbuhkan. Hal ini bukan saja memancing minat baca tapi juga hasrat dan kesenangan untuk mempelajari sesuatu. Curiousity tinggi  dan konsep learning is fun, adalah dua pondasi yang bapak tanamkan sejak kami kecil.

Kiat keenam. Agak receh, tapi gampil banget praktiknya, adalah ajak anak anak membaca apa saja yang mereka temukan di perjalanan. Tulisan di plang plang reklame, di papan papan nama sepanjang jalan, di geber kain warung tenda pinggir jalan, daei tulisan kecil sampai besar.  Di board badan bis dan mikrolet serta tulisan apa saja..

Bapak suka memancing dengan pertanyaan gini: ayo, siapa yang bisa menemukan tulisan ..... (beliau menyebutkan tulisannya)
Nah, kami cepet cepetan jawab dengan cara mencari tulisan itu dari sekeliling kami.


Demikian kiat Parenting untuk menumbuhkan minat baca anak anak yang mungkin bisa teman teman coba praktikkan.

Kalau kamu, punya kiat apa untuk menumbuhkan minat baca? Yuk share di sini ya.  Because sharing is caring.
.

Label: , , , , , ,

Rabu, 11 September 2019

Menyelesaikan Persoalan Buruh Migran (day 2)

Menyelesaikan Persoalan Buruh Migran (day 2)


Baca rangkuman hari pertama di  https://www.hasfa.co.id/2019/09/onemore-hasfa-foundation-contribution.html 

Harus menemukenali agar nyambung antara sebab mendasar, dampak dan solusi. Tingkatkan pemahaman agar punya kesadaran kritis. Shg tdk menyalahkan diri, tdk menyalahkan org lain. Cari kmbing hitam ataupun pasrah pd magis. #advokasi


Bekerja tdk sesuai krn majikan terlalu eksploitatif. Dampaknya pmi sakit. Harusnya ada poll utk pengaduan. Paspor ditahan sebab spy pmi kerja sesuai keinginan majikan. Danpaknya gak bisa lari. Hrsnya paspor dipegang pmi. Tdk ada uang makan krn majikan tdk tunaikann kwjb

Hrsnya ada uang nakan. Tdk keluar sebab dilarng majikan. Dampaknya tdk tahu info.Hrsnya diberi masa libur Dilarang komunikasi keluarga spy kerja terus.Dampaknya keluarga khawatir. Hrsnya hak komunikasi. Tdk bs kelola uang sebab tdk trampil. Dampak tdk py aset.hrs usaha

Keluarga memburuk sebba kurang komunikasi dan komitmen. Dampaknya perceraian. Hrsnya komunikasi. Jalan keluar bukan yg absurd dan imajiner, hrs konkrit.

Permen PPA no 20 th 2010 dari UU no 52 th 2009 pasal 74 setiap keluarga berhak sejahtera. Di tingkat daerah hrsnya ada perda. Sdh ada inisiasi parenting community yg mjd bagian dr dismigratif, meski belum berjalan dg optimal

Sayangnya upaya2 pilar, fasilitator pelayanan2 tdk mdpt respon baik dr masyarakat, dikira cari2 uang. Akan dibuat rumah desmigratif utk nampung anak2 PMI agar tdk nakal, bs belajar dll. Cara menjangkaunya scr grup, sesuai range usianya, krn psikologinya berbeda2


Rumah desmigratif belum dibuat. Sementara bertempat di balai desa pidodo kr tgh, jragung kr awen, sidomulyo dempet, megonten kebonagung, doreng. Di bawah koordinasi dinakerind Tiap malam koordinasi via wa jk ada mslh2 Dinsos,dikbud,dinkes hrs juga turut bina keluarga tki
Gambar
Isu kesehatan terkait pmi adl hiv aids. Dinkes hrs edukasi cpmi ttg resiko tertular hiv. Sosialisasi scr grup pemahaman dasar ttg hiv. Edukasi via pkpr. Skrg sangat urgen apalagi tren hiv meningkat. Terutama pekerja luar kota. Hrs diantisipasi sblm semakin parah.

Butuh regulasi juga jika ada jenazah sbg ODHA. Penanganannya berbeda. 90% penderita hiv adl TBC Jk pulang dlm keadaan sekarat? bgm penanganannya? Mekanisme khusus dr KPA komisi penanganan Aids dg jamkesda yg universal coverage semisal tdk py KIS atau BPJS.


Jk sakit aids kemudian sehat dan ingin berangkat LN lagi sbg PMI ada pendampingan dr dinkes. Kalau ada kasus2 semacam itu, bisa hubungi jejaring kesehatan. Keluarga mjd elemen penting dlm perawatan ODHA di rmh.


Spy pokja bisa kerja, butuh payung kebijakan daerah. Pokja adlh inisiasi menuju perda tsb.

Urgensi pokja bina keluarga tki Pemberdayaan ekonomi Ketahanan kesejahteraan keluarga Perlindungan anak
Gambar
yg sdh dilakukan masy:
Pembentukan kelompok usaha Community parenting Konseling keluarga Regulasi daerah ttg perlindungan anak Jaminan kesehatan anak KIA Posyandu anak Yg belum dilakukan Bantuan modal Jaringan pemasaran Pembentukan bk tki Paguyuban pmi n purna pmi

Hambatan/Tantangan: Lack of management dlm penberdayaan ekonom Belum bisa berkesinambungan community parenting n konseling Belum ada koordinasi n produk hukum tki Rendahnya partisipasi masy thd pola asuh anak Kurangnya kesadaran utk terlibat dlm pendidikan anak


Perspektif pemerintah. Yg sdh dilakukan: Uppks dinpermades Tkm dinakerin Pmu bg korban kdrt Bina keluarga remaja Pik remaja Pkpr Posyandu lansia Posyandu balita Forum anak Community parenting Desa ramah anak Sekolah ramah anak Rs puskesmas ramah anak

Yg belum dilakkukan: Pelatihan industri rmh tangga Ijin PIRT Posyandu remaja Community parenting Ruang bermain anak Tantangan: Dana Packaging Insidentil, tdk kontinyu Pemasaran Perijinan Kurangnya komitmen kepala desa Belum terintegrasi dg dana desa Kurang kepedulian

Di pesisir, byk tjd kdrt pd perempuan jk suami yg nelayan dtg dlm keadaan tdk bawa hasil. Kemiskinan dan kelaparan jd pemicu. Tp perempuan yg jd korbannya.

Dari 30 anak punk, ada 2 yg positif hiv. Anak2 punk rentan thd hiv aids

Dr perspektif PMI Yg sdh dilakukan: Kelompok usaha Pembekalan agama Quality time dg keluarga saat cuti Anak2 pmi diasuh oleh keluarga yg dipercaya Anak2 disekolahkn Yg blm dilakukn: Jaringan pemasaran Pendidikan karakter Manajemen uang Tantangan: Blum ada fasilitator


pokja bktki penting krn: Pmi dan keluarganya perlu diorganisir dlm paguyuban shg mempermudah opd terkait utk melakukan penguatan2 di berbagai aspek. Shg smua sinergi tanpa tumpang tindih. Berhasil guna dan terukur. Smua opd terkait bikin pilot bersama, nyengkuyung brg


Dismigratif perlu bikin data faktual shg pelatihan2 yg dilakukan tdk mubazir. Jgn asal2 bikin pelatihan. Eman2 apbd nya. Itu duit rakyat. Hrs netes. Menghasilkan

RTL rencana tindak lanjut Krn amanah permen ppa maka leadnya aka Ketua pokja: dinsosppa Meski inisiasi dr pemprov tapi Fasilitasi dr pemkab Jalur tahapan cpmi demak sebagian besar melalui PT yg ada di grobogan Bgm cara mengeliminir n evaluasi utk lindungi warga

Perlu edukasi kepala desa agar tdk meloloskan cpmi yg tdk layak dst. Tdk bisa dg hanya himbauan. Hrs dg aturan yg jelas dr pemerintah

RTL perspektif opd: Pembentukan paguyuban Screening kesehatan purna pmi Pelatihan tkm Community parenting Pendirian koperasi desa Terrtib adminduk bagi cpmi Pembinaan thd p3mi/pt Pokja mengawal RTL sesuaikan anggaran n nomenklatur. Diupakan utk anggaran th berkutnya

Prioritas ranking Paguyuban Tertib adkminduk oleh pjtki, dukcapil, pmi, dinakerin (koordinasi dinas2 terkait agar outputnya tjd tertib adminduk utk rekruitmen) Screening kesehatan purna pmi Pelatihan tkm Pembinaan p3mi Community parenting Pendirian koperasi

RTL perspektif pemerintah Rumah dismigratif sbg pusat info Pendidikan kewirausahaan Pembinaan keluarga utk pengasuh Pengajian ekonomi produktif Bina anak PMI



Label: , , , , , , , , , , , ,