Webinar Workshop Parenting 4.0
Kalau orgtua tdk netral dan keprobadiannya lemah, kakak adik akan berseteru kalau otak reptilnya menyala.
Ktk otak reptil padam, mrk rukun
Kalau gugup, otak reptil aktif. Org asing dianggap ancaman
Kalau marah saat rutinitas terganggu, teritori terganggu,krn otak reptil nyala
Otak mamalia terkait kasih sayang. Ktk masih kecil jk anak tdk dpt stimulasi otak mamalianya, sentuhan, perhatian, kebutuhan emosi, anak akan caper dan gampang baper. Kalau didorong mandiri, anak makin merasa tertolak
Kapanpun anak mau nempel, iyakan. Stlh anak merasa secure, tenang, ia akan pergi dg sendirinya.
Kalau sedih ditinggal mati ayahnya, otak mamalianya merasa kehilangan. Insecure. Butuh tempat berpijak dipenuhi kebutuhan cinta shg anak akan mandiri.
Jk siap, anak mandiri alamiah
Selama anak msh ingin sama kita, biarkan. Paling cuma sebentar.
Otak manusiawi tempat berpikir rasional, matang di usia 25 th.
Remaja saja belum matang. Bahkan sangat emosional
Sampai 18 th pun.
Latih otak manusiawi sejak dini
Kalau otak reptil limbik sering menyala...
..paradoksnya otak rasional akan terganggu.
Kalau kita marah2in anak, otak reptilnya justru tambah menyala meskipun kelihatannya diam saja
Kalau anak bandel jangan lgs diceramahi. otak reptil limbik hrs diredakan dulu
Ktk anak emosional, sebetulnya sdg menyampaikan sinyal SOS kalau dia sdg tdk bisa mengendalikan dirinya sendiri. Dia terhalang hambatan verbal, tdk bisa mengkomunikasikan dengan baik. Otak reptil nyala, otak rasional terhambat. Impulsif
Bantu dia
Langkah validasi emosi
Kronologi
Namai/ukur
Solusi
Misal: anak nangis
Respon dg kenapa itu tdk tepat
Krn anak belum tentu tahu kenapa ia menangis
Kalau kosakata masih sedikit, pemahaman sebab akibat masih lemah, akan bingung dan tambah stress.
Mulailah dg menyusun kronologi
Utk melihat realita secara obyektif
Mudah dijawab, sifatnya fakta. Tdk analisis. Jawabannya tinggal ya atau tidak.
Stlh paham situasi yg dialami, beri nama pd perasaannya
Beri skala. Sedihnya nomer brp, atau warna brp
Anak akan pindah dr otak primitif ke neocortex. Tdk lgs peluk
Bukan sekedar meredakan emosi tapi juga memahami situasi.
Lain kali anak akan dtg dg penamaan perasaannya, bisa me verbalisasi apa yg dirasakan
Otak rasionalnya bekerja, otak primitif terkendali.
Bantu anak menyusun kronologi dan mengaktifkan precortex.
Stlhnya bantu cari solusi
Skrg mau dipeluk mama atau main lagi?
Shg dia bisa move on stlhnya
Kalau emosi 9, apa yg bisa mama bantu?
Belum tentu anak nangis, minta dipeluk. Konfirmasi dulu. Cari solusi yg paling tepat
Jangan tawarkan solusi yg melanggar norma/aturan.
Contoh kasus
Perhatikan apa otak reptil limbiknya menyala? Emosi negatif yg tdk bisa diatasi,kita perlu lakukn validasi emosi
Perbaiki cara pikirnha
Kita tdk boleh meremehkan dan menyangkal perasaan anak, tdk boleh mengambil alih
Periksa apakah mencobakan baju anak stlh sampai rumah, prinsip atau tidak?
Bisa ditawar atau tdk?
Kalau bisa ditawar, berarti tdk prinsip. Anak berhak menolak
Belajar peka thdp yg dipikirkan dan dirasakan anak
Nak, ibu mau cobakan baju. Mau skrg atau nanti?
Hargai dia
Kasus 2
Apa yg hrs dikoreksi?
Ktk ditanya mengapa,dia tak bisa menjawab
Biasakan anak kalau mau dipeluk, bilang minta dipeluk. Ajarkan agar asertif
Jangan merasa kesal jika diajak tebak2an dg anak
Sblm menanyai anak, tanya org2 di sekelilingnya utk tahu ada peristiwa sblmnya
Shg tahu apa yg akan kita kronologikan
Shg tahu pertanyaan apa yg tepat, shg tdk kelamaan nebak2
Kalau terpaksa tdk ada org di sekeliling, terpaksa menebak2
Kalau lagi di tempat umum/bertamu, bawa ke tenpat lain spy tdk mengganggu org2 tp anak bisa mengekspresikan emosinya
Sederhanakan pertanyaan. Satu per satu. Jangan langsung kalimat panjang dan menganalisis
Semakin tepat pertanyaan, anak makin mudah dan cepat merespon
Apakah kesal sebatas dia tdk diajak atau krn apa?
Cek aturan di rumah terkait hal tsb
Kalau belum ada aturan ttg hal itu ..tawarkan apa yg dia inginkan.
Shg terjadi dialog, spy lain kali aturannya akan bgm. Sesuai kesepakatan bersama.
Validasi emosi sbnrnya sederhana tapi butuh seni utk tahu sudut pandang anak, tetap memerhatikan aturan dst
Ibu mengajari cara ngomong,tp dia akan omong sendiri
Contoh kasus
Perhatikan otak reptil limbik menyala atau tdk?
Masalahnya bukan pd anak tdk bisa mengerjakan, tapi malu dan takut
Kegiatan itu wajib atau pilihan?
Kalau pilihan, anak boleh memilih berhenti karena itu pilihannya
Periksa apa sikap keluarga thd latihan tsb?
Ktk itu wajib, katakan mama tahu kamu takut. Tapi ini wajib, jadi hrs dikerjakan
Kalau mama yg ngrekam, kira2 takut gak?
Cari terus cara agar dpt solusi shg dia mengalahkan ketakutannya.
Kasus 4
Tanyakan. Mas kesal sama ibu?
Mas boleh kesal sama ibu, tapi ngomongnya harus dg nada rendah.
Coba ulangi kalimat ..... dg ñada rendah.
Bawa ke tempat lain
Kalau mas sdh tenang, boleh balik
Tegas aturan
Prinsip dasar, anak tdk boleh kurang ajar dg ortu meski lagi marah
Ajarkan dan biasakan anak bisa mengontrol situasinya
Kasus 5
Org tua hrs tahan diri utk tdk menyudutkan. Beritahu kita py waktu sekian. Gunakan sebaik2nya. Fokus pd masalah. Shg dpt seberapapun tdk mslh, yg pemtinh berusha menyelesaikan
Besok lagi perencanaan hrs lbh baik lagi
Kasus 6
Siapa yg melanggar aturan?
Terima perasaannya yg ingin menyendiri. Validasi emosinya
Pastikan dia ada di teritorinya
Kalaupun kesal, cara ngomong ke adik spt apa. Ajari roleplay. Temani dia ngomong ke adiknya
Beri solusi lain kali jika adik belum bisa respon
Bisa jd krn abang merasa tersisih
Buat aturan yg disepakati bersama agar tdk terjadi insiden tsb berulang2
Kasus 7
Konfirmasi: apakah kamu berpikir mama gak sayang kamu? Apakah mama lbh sayang adik drpd kamu?
Kalau ragu. Tanyakan: mnrtmu cantik itu apa sih maksudnya?
Tanyakan jd mama hrs bgm spy kamu yakin kalau mama juga sayang sama kamu?
Shg kita tdk perlu menebak2 apa yg anak pikirkan, rasakan dan butuhkan,krn kita sdh konfirmasi
Byk ajak ngobrol
Makin yakin dia bs ngomong apa aja
Label: 4.0, parenting, webinar, workshop