Senin, 26 April 2021

Launching Antologi Sahabat Perempuan Sejati (bareng Fatayat NU Jawa Tengah)


Launching Antologi Sahabat Perempuan Sejati (bareng Fatayat NU Jawa Tengah)


Gambar

Alhamdulillah tsumma alhamdulillah.

Alhamdulillah sebuku sama putri gus Mus di antologi puisi Fatayat NU dalam rangka harlah Fatayat NU ke-71.

Sdh lama banget gak bikin puisi. Kmrn dipaksa buat dlm rangka harlah fatayat ke-71. mikir keras cari ide, rangkai kata dan melafalkannya. Alhamdulillah akhirnya jadi. Hehe. Lucunya dpt ide tuh justru pas sholat. Yach, disyukuri aja ya.

Tertawa berguling di lantai

Gambar

Ini dia 2 puisiku dalam buku antologi Sahabat Perempuan Sejati (Fatayat NU) ini.


Jihad kami masih ditunggu
Oleh dian nafi fatayat NU Demak


Ya ya PR kita masih banyak
Dari stunting sampai aids
Psk lingkar butuh perhatian dan sentuhan
Rob, banjir juga subsidance land
Desa desa tenggelam
Ratusan orang terpaksa mengungsi
Sebagian bertahan berkawan gelombang
Isu intoleransi juga polarisasi
Kemiskinan
Inequality
Bayi dibuang ke panti, lalu mati


Tapi.. kami ingat
Fatayat kuat
Fatayat bisa. Insya Allah


Dia yang asih dan penuh cinta
Kabarkan di surat surat agungNya
Dia ajarkan kita untuk berayun
Dalam harap dan cemas, roja dan khouf


Hari ini
Bersimpuh di hadapan quran
Menikmati sajian petitahNya
Para sahabat fatayat terpekur
Syukuri 71
Hamdalah kami punya
Kebersamaan
Kekeluargaan
Kepedulian
Cinta kasih
Semangat tolong menolong
Saling mengingatkan dalam kebajikan
Dengan kebijakan
Kami juga adalah agen moderator dan fasilitator
Bagi lahirnya generasi pembaru
Jihad kami masih ditunggu


Tawakkaltu tawakkaltu
Oleh dian nafi fatayat NU Demak


71 kini
Masih di sini
Kami berdiri sembari berseru

Menebar kebaikan

Menyuarakan kebenaran

Menantang ketidak adilan

Dan segala durhaka


Kami berbisik

lirih mendayu

Sebut namaMu kala bersujud
Tawakkaltu tawakkaltu


Fatayat!
Mari tetap bersatu
Di pundak kita
Orang-orang berharap
Datangnya perubahan
Hadirnya perbaikan
Di dada kita
Keluarga bersandar
Meredakan resah
Menambang bahagia


Sahabat!
Mari kita
Tinggikan imajinasi
Lapangkan jiwa
Kembangkan pikir
Dawamkan dzikir
Tawakkaltu tawakkaltu




Label: , , , , , , , ,

Selasa, 12 Mei 2020

Gratis Ebook Hujan Purnama

Gratis Ebook Hujan Purnama

Klik sini untuk dapat Gratis Ebook Hujan Purnama

Ada banyak penulis yang membagikan bukunya secara gratis agar bisa dibaca semasa karantina atau isolasi dalam rumah alias Stay At Home pada masa pandemi wabah corona covid 19 ini. jadi aku ikutan bagi buku gratis ya. Kali ini buku puisi berjudul Hujan Purnama. 

HUJAN PURNAMA
Hujan adalah rindu
Purnama adalah harapan
Doa dan ikhlas adalah kunci

Rekah hati dalam perjalanan menempuhi kehidupan memuisikan 
hujan dan rindu
purnama dan harapan
melayang di awan cinta
berpayung kenangan 
dan meski bergelut bersama paradoks
senantiasa terus berbisik pada sang maha cinta


Bersama air yang mengalir, basahkan jiwa - jiwa yang kering. 
Bersama rising moon - bulan yang terbit dan mengaksentuasi.

menyala meski gemetar. bersinar meski terpejam.
mencoba cerahkan mata hati menuju bening mata air




Selamat membaca!

Untuk lihat dan beli buku-buku Dian Nafi lainnya, klik bit.ly/bukudiannafi

Untuk beli buku-buku versi digital alias ebook Dian Nafi di Amazon, klik bit.ly/diannafi

Untuk beli buku-buku versi digital alias ebook Dian Nafi di Google Books dan GooglePlay, klik bit.ly/DianNafi


Label: , , , , , , , , , , ,

Jumat, 13 Oktober 2017

MEMBACALAH

MEMBACALAH

by Hevy Dia



Membacalah agar kau paham
Membacalah jika kau sendiri
Membacalah jika ingin mengatakan
Untuk memberantas kebodohan

Membacalah agar kau tahu arti kehidupan
Membacalah agar mengenal dunia luar
Membacalah agar tak dipermalukan
Membacalah untuk masa depan

Entah kenapa?
Kau abaikan buku-buku
Kau sia-siakan sumber ilmu
Bahkan,  kau bakar pengetahuan

Kau hanya anggap mereka tiada
Berada tapi tidak berarti
Kau anggap mereka figuran
Hanya berperan dalam pajangan

Tidakkah kau perduli mereka
Yang saat ini menangis meronta-ronta
Saat tubuhnya tak lagi difungsikan
Saat tubuh terdiam dalam balutan debu

Sombongkah?
Debu dan usang kau anggap biasa
Tobek,  rusak kau biarkan saja
Hilangpun kau anggap biasa

Dimankah hati nurani mu?
Kau tak perlu mencari kesana kemari
Didepan mata saja sudah mendatangi
Namun,  kau anggap mereka sampah meja

Bukuku telah tiada
Ilmuku rusak telah hilang
Pengetahuan tak lagi berguna
Kebodohan menguasai kehidupan

**


Untuk kirim naskah ataupun kerjasama  dengan DeMagz
For reservation,  review and any other collaboration, please do not hesitate to contact at 085701591957 (sms/wa)
DM twitter @DeMagz_
Line: diannafi57
Email: demagzcie@gmail.com


Label: , , , , , ,

ILMUKU TELAH LENYAP


ILMUKU TELAH LENYAP

 

 

 

Membacalah agar kau paham

Membacalah jika kau sendiri

Membacalah jika ingin mengalahkan

Untuk memberantas kebodahan

Membacalah agar tau arti kehidupan

Membacalah agar mengenal dunia luar

Membacalah agar tidak dipermalukan

Untuk kunci masa depan

Entah mengapa ?

Kau abaikan buku-buku

Kau sia siakan sumber ilmu

Hingga kau bakar sumber pengetahuan

Kau hanya anggap mereka tiada

Seberapa tapi tidak berarti

Kau anggap mereka figura

Hanya berperan sebagi pajangan

Tidakkah kau peduli mereka

Yang saat ini menangis merenta-ranta

Saat tubuhnya tak lagi di fungsikan

Saat tubuhnya terdiam balutan debu

Sombongkah?

Debu dan usang kau biasa

Robek, rusak kau biarkan saja

Hilang pun kau anggap biasa



Dimanakah hati nurainimu

Kau tak perlu mencari kembali

Didepan mata saja sudah mendatangi

Namun kau anggap mereka sampah meja


Buku-bukuku telah tiada

Ilmuku rusak telah hilang

Pengetahuan tak lagi berguna

kebodohan menguasai kehidupan



**




Untuk kirim naskah ataupun kerjasama  dengan DeMagz
For reservation,  review and any other collaboration, please do not hesitate to contact at 085701591957 (sms/wa) 
DM twitter @DeMagz_
Line: diannafi57
Email: demagzcie@gmail.com

Label: , , ,